KUMPULAN KISAH MIMPI BERTEMU RASULULLAH SAW.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKlZ6KTAXgi7BAtrTAAPg7MXRp42cjA2iN9LfVDzT0X49YiIOi_6Wgr2tPtxYEryaolpYwq-lAY3sMDuyirMLpKwC5t7flKwVjcqmXv0kwTvpDbIBGuKx5OlygAuwoNSgyPfOsEqqfCfQ/s1600/kaligrafi.jpg
Allahumma Shalli 'ala Sayyidina Muhammad !!!

1. Mimpi Tentang Imam Bukhari Rah.a.



Diriwayatkan dari Muhammad bin Muhammad bin Makki, ia berkata, “Aku mendengar Abdul Wahid bin Adam Ath-Thawwisi berkata, ‘Aku mimpi bertemu Rasulullah SAW dan sekelompok sahabatnya, beliau sedang berhenti di suatu tempat, maka aku mengucapkan salam dan beliau menjawabnya. Aku bertanya, ‘Kenapa engkau berhenti, Ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Aku menunggu Muhammad bin Ismail Al Bukhari.’ Dan setelah beberapa hari datang berita kepadaku tentang wafatnya Al Bukhari. Setelah aku perhatikan, ia wafat pada waktu aku mimpi bertemu Rasululah SAW.”

2. Mimpi Utsman bin Affan r.a.

Beliau adalah Khalifah Rasyidin, Pemimpin Kaum Muslimin yang mendapat petunjuk yang ketiga. beliau memiliki gelar Dzun Nurain karena menikahi dua putri nabi SAW yang salah satunya setelah yang lain meninggal. Beliau wafat pada tahun 35 H.

Diriwayatkan dari Ummu Hilal binti Waki', dari seorang istri Utsman, ia berkata, "Suatu kaum akan membunuhku." Maka aku berkata, "Tidak, wahai Amirul Mukminin." Kemudian beliau berkata, "Sesungguhnya aku bertemu Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar di dalam mimpi. Maka mereka berkata, "Berbukalah bersama kami malam ini." atau mereka mengatakan, "Sesungguhnya kamu akan berbuka bersama kami malam ini."

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Salam, ia berkata, "Aku datang kepada Utsman untuk menyalaminya, sedangkan ia dalam keadaan dikepung. Aku masuk menemuinya, maka ia berkata, "Selamat datang wahai saudaraku. Aku melihat Rasulullah SAW tadi malam di pintu kecil ini. Ia berkata, "Pintu kecil itu ada di dalam rumah." Maka beliau (nabi) berkata, "Wahai Utsman, apakah mereka telah mengepungmu?" Aku menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi, "Apakah mereka telah membuatmu haus?" Aku menjawab, "Ya." Maka beliau menuangkan cawan besar yang berisi air, kemudian aku meminumnya sampai kenyang, sampai-sampai aku merasakan dinginnya di antara dada dan pundakku. Dan beliau SAW berkata, "Jika kamu mau, berbukalah di rumah kami. Maka aku memilih berbuka di rumah beliau  SAW. Maka kata Abdullah bin Salam, Utsman dibunuh pada hari itu.

(Thabaqat Ibnu Saad & Tarikh, Ibnu Asakir).

3. Mimpi Umar bin Khattab r.a.
Beliau adalah Pemimpin Kaum Muslimin setelah Sayyidina Abu Bakar Shiddiq wafat. Gelarnya adalah Al Faruq yang artinya pembeda antara yang haq dan yang bathil. Beliau wafat pada tahun 23 H.
 Diriwayatkan dari Umar bin Hamzah bin Abdullah, dari pamannya, Salim dari bapaknya, Umar berkata, "Aku melihat Rasulullah SAW di dalam mimpi, dimana aku melihat beliau sedangkan beliau tidak memandangku. Maka aku berkata, "Ya Rasulullah, kenapa aku?" Beliau bersabda, "Bukankah kamu yang mencium istrimu pada saat kamu berpuasa?!" Maka aku berkata, "Demi Yang Mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan mencium istriku lagi setelah ini saat aku berpuasa."
(Al Mahalli, Ibnu Hazm).


4. Mimpi Ali bin Abi Thalib r.hum.
 
Beliau adalah adik sepupu Rasulullah SAW sekaligus menantunya dan termasuk orang yang pertama masuk islam dari kalangan anak-anak. Beliau adalah Khalifah setelah terbunuhnya Utsman bin Affan. Julukannya adalah Abu Turab. Beliau wafat pada tahun 40 H setelah beberapa hari terluka karena tikaman Ibnu Muljam.

Muhammad Sa’ad menceritakan sebuah riwayat dari Ali ra. Ali berkata, “Sesungguhnya aku pada malam itu (yaitu saat Ibnu Muljam membunuhnya pada pagi harinya) membangunkan keluargaku, kedua mataku menguasaiku hingga aku tertidur saat aku duduk. Maka aku melihat Rasulullah SAW. Dan aku bertanya, “Ya Rasulullah, kenapa aku menemukan di antara ummatmu orang-oran yang bengkok dan suka bertengkar?” Rasulullah SAW berkata, “Doakanlah atas mereka.” Maka aku berdoa,” Ya Allah, gantikanlah perlakuan mereka terhadapku dengan yang lebih baik bagiku. Dan gantikanlah yang lebih buruk untuk mereka.”

(Thabaqatul Kubra & Al Manaamat, Ibnu Abi Dunya).
5. Mimpi Hasan bin Ali r.hum
Beliau adalah  cucu Rasulullah SAW serta pemuka para ahli surga. Beliau wafat sebagai syahid.

Diriwayatkan oleh Filfilah Al Ja’fi, ia berkata, “Aku mendengar Hasan bin Ali ra. berkata, “Aku melihat nabi SAW bergelantung di atas Arsy, dan aku melihat Abu Bakar ra. memegang kedua pinggang nabi SAW serta melihat Umar ra. memegang kedua pinggang Abu Bakar ra. dan juga melihat Utsman ra. memegang pinggang Umar ra. serta melihat darah bercucuran dari langit ke bumi.” Maka Hasan menceritaka mimpi ini pada orang di sekelilingnya (kaum syi’ah), maka mereka bertanya, “Tidakkah kau melihat Ali?” Hasan menjawab, “Tidak seorang pun yang paling suka aku melihatnya memegang kedua pinggang nabi SAW daripada Ali. Akan tetapi ini adalah sebuah mimpi.”

Dari Ishak bin Rabi’, ia berkata, “Ketika kami sedang di sisi Hasan, tiba-tiba datang seorang laki-laki seraya berkata, ‘Wahai Abu Said, sesungguhnya semalam aku melihat nabi SAW di dalam mimpi. Nabi SAW berada di tengah-tengah Murjiah Bani Salim dalam khalayak ramai, dan diatasnya jubah musim dingin, kemudian dikatakan kepadanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, Hasan akan datang. Beliau bersabda, ‘Katakanlah kepadanya, beritakanlah kabar gembira, kemudian beritakanlah kabar gembira, kemudian beritakanlah kabar gembira.’ Maka mata Hasan bercucuran air mata, dan ia bersabda, ‘Semoga Allah menetapkan matamu. Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang melihatku di dalam mimpi, maka ia sungguh telah melihatku, dan syetan tidak dapat menyerupaiku.’”

(HR Thabrani & Al Manaamat, Ibnu Abi Dunya).
 
6. Mimpi Husein bin Ali r.hum
Suatu hari Husein bin Ali sedang duduk di depan rumahnya sambil memeluk pedangnya. Ketika ia menundukkan kepalanya, saudarinya, Zainab binti Ali mendengar suara teriakan. Ia mendekati saudaranya, seraya berkata, "Wahai saudaraku, tidakkah kamu mendengar suara keributan telah mendekat?" Maka Husein mengangkat kepalanya dan berkata, "Sesungguhnya aku melihat Rasulullah SAW di dalam mimpiku dimana beliau berkata padaku: 'Sesungguhnya kamu menuju kepada kami.' Maka saudarinya itu menjadi bersedih dan berkata, "Alangkah celaka aku!" Maka Husein berkata, "Kamu tidak celaka, wahai saudariku, tempatkanlah kasih sayangmu dengan Allah Yang Maha Pemurah."

 Tak lama, Husein gugur di padang Karbala. Seluruh keluarganya habis terbantai, kecuali seorang anaknya yang bernama Ali yang berhasil diselamatkan oleh Zainab.

http://spupe07.files.wordpress.com/2012/02/muhammad.jpg
Ya Allah, Beri Kami Kekuatan untuk Menghidupkan Sunnah - Sunnah Beliau saw. !

7. Mimpi Abu Musa Al Asy’ari r.a.
 Beliau adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW dari suku Tamim. Beliau juga seorang ahli fikih dan qira’at.

Diriwayatkan oleh Abu Musa , beliau berkata, “Aku melihat Rasulullah di dalam mimpi sedang berada di atas gunung. Di sampingnya Abu Bakar. Dan beliau (Rasulullah)  sedang mengisyaratkan Umar untuk datang kepadanya.” Maka aku mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan ternyata benar, Amirul Mukminin Umar bin Khattab wafat!” Ia (Abu Musa) ditanya, “Tidakkah kamu menulisnya (mimpi) itu kepada Umar?” Maka Abu Musa berkata, “Tidak selayaknya aku mengucapkan berbela sungkawa kepada Umar (karena Umar akan bertemu Rasulullah SAW).”

(Ar Riyadhun Nudhrah fi Manaqibil Asyrah).
8. Mimpi Huzaimah bin Tsabit r.a.
Beliau adalah seorang sahabat Rasulllah SAW. Ia diistimewakan karena kesaksiannya setara dengan kesaksian dua orang. Beliau termasuk di dalam pasukan Ali dan memperoleh kemuliaan syahid saat perang Shiffin.

Diriwayatkan oleh Utsman bin Sahl bin Hanif  dan Khuzaimah bin Tsabit, “Bahwa ia bermimpi mencium dahi nabi SAW. Kemudian ia mendatangi Rasulullah SAW lalu ia menceritakan mimpinya tersebut. Kemudian Rasulullah SAW mempersilahkannya, lalu ia pun mencium dahi Rasul.”
(Musnad Imam Ahmad).
9. Mimpi Bilal bin Rabah r.a.

Beliau adalah Muazzin di zaman Rasulullah SAW, termasuk golongan sahabat yang ikut dalm perang Badar. Nabi SAW telah bersaksi atas penetapannya sebagai ahli surga. Setelah Rasulullah SAW wafat, karena tak kuat menanggung kesedihan hati akan ingatannya kepada Rasulullah SAW, Bilal pindah ke negeri Syam.

Bertahun kemudian Bilal melihat Rasulullah SAW di dalam mimpinya di negeri Syam. Rasulullah berkata, "Kenapa kamu berlaku tidak ramah, wahai Bilal? Bukankah kini telah datang waktunya bagimu untuk menziarahiku?" Maka Bilal bangun dalam keadaan bersedih dan langsung bergegas menuju kota Madinah. ia lalu mendatangi makam Rasulullah SAW dan disana ia menangis.

Sayyidina Hasan dan Husein datang menghampirinya, kemudian Bilal memeluk keduanya. Maka Sayyidina Hasandan Husein berkata, "Kami sangat menginginkan engkau untuk azan di waktu sahur." Maka demi takzimnya kepada kedua cucu Rasulullah SAW ia naik ke atap masjid. ketika ia menyerukan "Allahu Akbar Allahu Akbar" bergetarlah seluruh kota Madinah. Keluarlah para penduduknya berduyun-duyun ke masjid sambil menangis tersedu-sedu karena suara Bilal mengingatkan mereka pada kehidupan di zaman Rasul. Dan tidak pernah disaksikan hari yang lebih banyak laki-laki dan wanita menangis daripada hari itu.

Seminggu kemudian Bilal wafat.

(Asadul Ghabah, Ibnu Atsir).

10. Mimpi Abul Mawahib Asy-Syadzili r.a.
Beliau memiliki nama lengkap Syaikh Muhammad Abul Mawahib Asy-Syadzili, murid dari Syaikh Abu Sa’id Ash-Shafrawi. Beliau adalah seorang ulama besar yang pernah mengajar di Universitas Al Azhar, Mesir. Beliau sering bermimpi berjumpa dengan Rasulullah saw.

Beliau pernah menyatakan: Aku bermimpi melihat Rasulullah saw berada di lantai atas Universitas Al Azhar pada tahun 825 H, lalu beliau meletakkan tangannya di dadaku dan bersabda: “Wahai anakku, ghibah itu haram hukumnya. Tidakkah kau mendengar firman Allah SWT : Janganlah sebagian kamu membicarakan keburukan (ghibah) sebagian yang lain.” Sedangkan disampingku ada beberapa orang yang asyik membicarakan keburukan orang. Kemudian beliau bersabda kepadaku: “Jika kamu tak bisa menghindari untuk mendengar orang-orang berghibah, maka bacalah surat Al Ikhlash, Al Falaq dan An-Nas, lalu hadiahkanlah pahalanya kepada orang yang dighibah atau dibicarakan keburukannya itu, karena (mendengarkan) ghibah dan pahala dari bacaan tersebut berimbang.”

Beliau menyatakan bahwa suatu hari beliau terlibat perdebatan di Universitas Al Azhar dengan seseorang atas pernyataan Qasidah Al Burdah karya Imam Bushiri:

Famablaghul ilmi fihi annahu basyarun
Wa annahu khairu khalqillahi kullihimi

Puncak pengetahuan manusia tentangnya: ia adalah seorang manusia
Tetapi sesungguhnya ia adalah makhluk Allah yang terbaik.

Ia mengatakan kepadaku bahwa pernyataan ini tidak memiliki argumentasi. Aku sanggah pernyataannya dan aku katakan bahwa itu telah didasarkan pada ijma’ yang tak dapat dibantah. Tapi ia tetap tak mau menerimanya. Lalu setelah itu aku bermimpi melihat Rasulullah saw bersama Abu Bakar dan Umar sedang duduk di samping mimbar Universitas Al Azhar. Beliau bersabda menyambutku: “Selamat datang kekasih kami.” Kemudian beliau menoleh kepada para sahabatnya dan berkata: “Tahukah kalian apa yang telah terjadi hari ini?” “Kami tidak tahu, wahai Rasulullah,” jawab mereka. “Sesungguhnya si fulan yang celaka meyakini bahwa para malaikat lebih utama dariku.” Mereka menyanggah dengan serentak, “Itu tidak benar, wahai Rasulullah!” Lalu Nabi saw berkata kepada mereka: “Kasihan keadaan si fulan yang celaka itu, ia sebenarnya tidak hidup. Sekalipun hidup, ia hidup dalam keadaan ternista dan terhina. Namanya yang terhina membuatnya sempit dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ia meyakini bahwa ijma’ tidak terjadi pada pengutamaanku di atas semua makhluk. Tidakkah ia tahu, bahwa pengingkaran Mu’tazilah kepada Ahlussunah tidak dapat merusak kredibilitas ijma’?

Beliau juga pernah berkata, “Aku bermimpi melihat Rasulullah saw dan aku berkata kepada beliau: Wahai Rasulullah, Allah bershalawat sepuluh kali kepada orang yang membaca shalawat untukmu satu kali. Apakah itu bagi orang yang menghadirkan hati (khusyu’) dan perasaannya (ta’zhim)? Beliau menjawab: “Tidak. Itu berlaku bagi orang yang membaca shalawat untukku dalam keadaan lalai. Allah akan memberinya anugerah sebesar dan sebanyak gunung-gunung tinggi, yaitu para malaikat akan berdoa dan memohonkan ampun untuknya. Adapun kalau ia membacanya dengan menghadirkan hati (khusyu’) dan penuh rasa hormat (ta’zhim), maka nilai pahala dari bacaan itu tidak bisa dijabarkan kecuali oleh Allah.”

Beliau berkata lagi: “Aku bermimpi melihat Rasulullah saw. Beliau bersabda kepadaku menjelaskan tentang diri beliau yang mulia: “Aku tidaklah mati. Kematian hanyalah sebuah ungkapan bagi ketersembunyianku dari orang yang tidak mendapatkan pemahaman dari Allah. Adapun bagi orang yang telah mendapatkan pemahaman dari Allah, maka inilah aku: aku bisa melihatnya dan ia bisa melihatku.”

Beliau menerangkan, “Siapa yang ingin bermimpi Rasulullah saw, hendaklah ia memperbanyak bersalawat kepadanya siang dan malam, bersama cintanya kepada para Imam yang shalih dan para wali. Jika tidak begitu, maka pintu untuk masuk ke dalam mimpi itu akan ditutup, karena mereka adalah pemimpin manusia, sementara itu Tuhan kita akan murka karena kemurkaan mereka, demikian pula Rasulullah saw.” 

(Afdhalish Shalawat Ala Sayyidis Saadat, Yusuf An-Nabhani).

11. Mimpi Ahmad Ibnul Jalla'
Abu Abdullah Ahmad bin Yahya Al Jalla', asli Baghdad dan pernah tinggal di Ramlah dan Damaskus. Ia termasuk tokoh besar dari kalangan syeikh sufi di Syam. Ia berguru pada Abu Turab, Dzunnun Al Mishri dan Abu Ubaid Al Bishri serta kepada ayahnya sendiri, Yahya Al Jalla'.

Ia berkata, "Pada suatu ketika aku pergi mengembara melintasi gurun dengan bekal yang seadanya. Sampai di kota Madinah, aku telah tidak memiliki apa pun. Aku lalu mendekati makam Rasulullah SAW, lalu berkata, 'Aku adalah tamu anda, wahai Rasulullah!' Tiba-tiba aku dilanda kantuk sehingga aku tertidur. Saat tertidur itu aku bermimpi bertemu nabi SAW dan beliau memberiku roti. Roti itu kumakan separuhnya, selanjutnya aku bangun. Ternyata separuh roti yang belum kumakan masih ada di tanganku."

12.Mimpi Al Fasawi

Ia adalah ulama hadits yang bernama Abu Yusuf Ya’kub bin Sufyan Al Fasawi. Beliau pengarang kitab At-Tarikh dan Al-Masyikhah yang wafat di tahun 277 H.

Diriwayatkan dari Muhammad bin Yazid Atthar, Aku mendengar Ya’kub Al Fasawi berkata, “Aku banyak menyalin hadits di malam hari. Karena kebutuhan makin banyak, dengan terburu-buru aku menulisnya hingga larut malam sehingga mengakibatkan mataku berair dan tak dapat melihat. Hal itu membuatku bersedih, karena hilangnya ilmu dariku dan aku menjadi terasing dari sekitarku. Aku menangis hingga tertidur. Lalu aku bertemu Rasulullah SAW dimana beliau memanggilku: ‘Wahai Ya’kub, kenapa kamu menangis?’ Akumenjawab, “Ya Rasulullah, penglihatanku hilang, sehingga aku sedih tak bisa menulis sunah-sunahmu lagi dan aku terasing dari sekitarku.”

Beliau bersabda, ‘Mendekatlah padaku.’ Maka aku lalu mendekat kepadanya. Lalu beliau mengusapkan tangannya di atas mataku seakan-akan membacakan atas keduanya. Kemudian aku terbangun dan aku dapat melihat, lalu aku mengambil tulisanku dan duduk di depan lampu untuk meneruskannya.”
 (Tarikhul Islam).


SUMBER : Just click !







Share on Google Plus

About Rizal Palangiran

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

10 komentar:

  1. SUbhAnallah, Putri sy pernah bermimpi bertemu PRia berjanggut dan Berjubah, tapi Pria itu tidak menyebutkan namanya ??? Pria itu mengajaknya berkeliling masjid yang sangat besar dan seluruhnya penuh dengan permadani lalu disekeliling masjid itu dipenuhi Pohon yang berbuah lalu Putri saya melihat Sungai Susu yang jernih dan mengalir deras dekat Masjid-masjid itu ?? Apakah lelaki itu Rasulullah ......??karena lelaki itu melihatnya dengan senyum yang sejuk

    BalasHapus
  2. Subhanallah, mimpi putri anda itu insya Allah termasuk mimpi yang baik dan mengandung hikmah yg mendalam. Biasanya ada seseorang dalam mimpi yg katakan kepada org yg bermimpi bahwa dia lagi melihat Nabi saw atau ada perasaan yg kuat dalam hatinya bahwa yang lihat dalam mimpi itu adl Nabi saw..


    wallahu a'lam

    BalasHapus
  3. sy bermimpi melihat pria berjubah di gurun pasir pada saat itu banyak manusia yang tergeletak dengan tempat air yang kosong.dan sya melihat tulisan wahai muhammad tolonglah mereka...lalu terdapat disampingnya buah jeruk setinggi manusia,, ada sebagian yg makan ada sebagian yang tidak kebetulan saya memakan secukupnya manis dan segar sekali.setelah itu airmata saya menetes tiada henti.

    BalasHapus
  4. sy prnh brmmpi Rosulullah Saw mndtangi rmh sy. ktka itu sy sdg sakit parah di saat sy baru sj memutuskan utk menjadikan Al Qur'an (bkn yg lain) sbg pedoman hidup sy apapun yg trjadi! ktka itu sy sdg giat2nya mmpelajari Al Qur'an yg didorong oleh rasa ketidakpuasan sy akan cara hidup&cara pandang org2 di sktr sy thdp agama&kehidupan yg mrk coba paksakan kpd sy utk mngikutinya. sy melihat halaman rmh sy pnuh dg cahaya hijau, dan sy jg mrasakan bhw Rosulullah Saw bgtu menyayangi&pnh maaf thdp sy yg sgt buruk ini. dan sy jg mlht ada bbrp org yg keluar dr kamar sy ktk beliau datang utk brgegas menyambut kedatangan beliau seraya mengatakan,"Rosulullah..Rosulullah..marhaban..marhaban..". sy mmg tdk mlht beliau krn beliau tdk msk ke dlm rmh sy, mgkn sy trlalu byk dosa&kesalahan, sy hnya bs mlht cahaya beliau dan mrskan kasih syg beliau thdp sy yg bgt besar, dan sy jg mrskan seolah2 smua dosa sy lenyap bgtu sj. bbrp lama stlhnya sy br mengetahui ada bbrp kesamaan antara mmpi sy dg yg disebutkn dlm Al Qur'an&hadits yg sblmya tak prnh sy ketahui,di antaranya ttg sifat Rosulullah:"bil mukminina ro'ufurrohim"(AtTaubah:128), jg ttg sebutan "Rosulullah" yg pd saat itu adlh asing bg sy krn sy trbiasa dg sebutan "Nabi Muhammad", jg ttg kata2 sambutan "marhaban" thdp ssorg yg datang yg tak prnh sy ketahui sblmnya, jg ttg warna hijau yg di antaranya disebutkn dlm Al Qur'an:"kedua syurga itu (kelihatan)hijau tua warnanya" (Ar Rahman:64)dan byk disebutkan juga dlm hadits2 beliau, yg ktk itu sy bahkan mrsa aneh dg cahaya yg berwarna hijau krn terbiasa digambarkan di cerita2 bhw yg namanya cahaya itu adl berwarna putih. demikian mimpi sy ttg Rosulullah Saw semoga itu membawa sst makna kebaikan utk sy smpai di akhirat kelak, Amin Ya Rabb.

    BalasHapus
  5. sy prnh brmmpi Rosulullah Saw mendatangi rmh sy di saat sy msh berumur 29 tahunan dan sdg sakit parah. waktu itu sy br sj memutuskan utk menjadikan Al Qur'an (bkn yg lain) sbg pedoman hidup sy, dan sdg gigih2nya mempelajari Al Qur'an krn terdorong oleh rasa ketdkpuasan sy thdp cara hidup&cara pandang org2 di sktr sy ttg agama&kehidupan, yg mrk coba paksakan kpd sy utk mengikutinya. dlm mmpi itu sy lgsg tahu bhw yg datang itu adl Rosulullah Saw. sy melihat halaman rmh sy penuh dg cahaya hijau yg sgt menyejukkan dr beliau, dan sy jg melihat ada bbrp org laki2 yg keluar dr kamar sy dg bergegas2 krn menyambut kedatangan beliau seraya berkata, "Rosulullah..Rosulullah..marhaban..marhaban..". sy memang tdk melihat wajah beliau krn mmg beliau tdk masuk ke rumah sy -mgkn krn sy trllu byk dosa&keburukan atau mgkn krn sy adl seorg wanita- namun sy bisa merasakan bhw beliau begitu menyayangi sy, dan sy jg merasakan sepertinya dosa2 sy slma ini lenyap begitu sj, semuanya bgtu adem&sejuk, sulit utk dilukiskan dg kata2. bbrp lama stlh kejadian itu, sy br mengetahui bhw trnyta hal2 yg ada dlm mmpi sy itu sesuai dg apa yg ada dlm Al Qur'an dan hadits yg sblmnya tak prnh sy ketahui. di antaranya adl sifat beliau yg digambarkan Al Qur'an: "bil mukminina ro'ufurrohim" (At Taubah:128), jg ttg warna hijau: "kedua syurga itu (kelihatan) hijau tua warnanya"(Ar Rahman:64), dlm hadits pun byk disebutkan ttg warna hijau, yg wktu itu sy bhkan mrs aneh krn mnrut sy hrsnya cahaya itu warnanya putih spt yg srg digambarkan dlm cerita2. hal lain adl ttg kt2 "marhaban" utk menyambut kedatangn ssorg, yg wktu itu sy bhkn krg yakin ttg artinya, dan jg ttg sebutan "Rosulullah" yg bg sy asing krn sy trbiasa dg sebutan "Nabi Muhammad", yg semua itu br sy ketahui ada dlm hadits bbrp lama stlhnya. begitulah pengalaman sy ttg mmpi Rosulullah, semoga itu mengandung sst mkna kebaikan utk sy smpai di akhirat kelak, amin Ya Rabb. maaf jk terlalu panjang, sy hnya ingin mengemukakan poin2 pentingnya, semoga bermanfaat. Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad.

    BalasHapus
  6. Assalamua'alikum.....
    Dulu saat umurku 10 tahun atau kelas 5 SD, aku jg pernah mengalami mimpi bertemu dengan orang yang pakai gamis, memakai penutup kepala semuanya serba hijau. orang tersebut tinggi besar dan membawa tongkat. Aku mencoba memandang orang tersebut tetapi gx keliatan wajahnya terhalang seperti bercahaya. terus orang itu memegang tangan dan membimbingku menuju sebuah padang pasir yang sangat luas. Saat sambil berjalan orang itu menyampikan pesan kepadaku. Tapi aku udah lupa pesan yg pernah diberikannya kepadaku dan sampai sekarang aku masih ingat dgn mimpi itu.
    Wallahua'lam.....hanya Allah SWT yang maha mengetahui dan memberi rahmat kepada kita semua....amin

    BalasHapus
  7. Terimaksih atas penjelasannya. Kisah mimpi yang menjadi kenyataan telah saya tuangkan dalam blog di bawah ini:
    http://www.artimimpi.tk

    BalasHapus
  8. saya pernah bermimpi bertemu nabi muhammad saw dan dalam mimpi itu aku disuruh membaca surat yang terKhir turun . apa arti mimpi itu?

    BalasHapus
  9. Asalamulaikum, 2 hari yang lalu saya pernah bermimpi ada pria tingginya hampir 2 meter, memakai jubah hitam, sorban abu2......dia sedang berbincang bincang berdua dan melihat saya sambil tersenyum, seolah2 ingin berkata sabar, sebelumnya saya sedang mendapat ujian luar biasa dari ALLAH, saya terus berdzikir menyebut Hasbunallah wanimal wakil sampai tertidur.......didalam mimpi itu saya mengenakan mukena serba putih......dan beliau tersenyum.....rasanya hati adem banget.....

    BalasHapus
  10. Subhanallah.. Dulu pada saat saya berumur kurang lebih 26th, kala itu saya sedang menghadapi cobaan yg sangat berat dlm hidup saya. hingga pada suatu malam saya pernah bermimpi, dalam mimpi saya itu saya sedang duduk sendiri termenung di tepi sebuah telaga. tiba2 ada seorang laki2 berpakaian jubah dan membawa tongkat menghampiri saya seraya memegang bahu saya, dan dia berkata "jangan bersedih", lalu dia melangkah pergi dengan berjalan di atas air telaga. dan saat itu di seberang telaga tsb ada sebuag gubuk kecil lalu dia masuk kesitu. dan pada saat dia masuk ke gubuk tsb, seketika itu pula saya melihat pria tsb serta merta berubah menjadi cahaya putih yang sangat terang sekali hingga terangnya menerangi telaga hingga ke langit,lalu cahaya tsb berpendar naik ke atas langit sehingga cahayanya menerangi langit. pada saat itu saya juga melihat,setelah cahaya terang itu naik ke atas langit dengan cepat, langit pun menjadi indah... banyak bintang2 yg bergemerlapan menghiasi malam.. Subhanallah.. saya tidak tahu apakah itu Rosulullah SAW. tapi saya yakin dia yg hadir dalam mimpi saya itu adalah atas ijin Allah SWT dan kata2 yg saya dengar tsb adalah pesan yg indah dari Alla SWT untuk saya. Subhanallah.. Allahummasallih ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad..

    BalasHapus

WHAT IS YOUR OPINION?