Ada seorang Bani Israel dia kuat beribadah. Maka syaitan goda
dia. Tapi gagal. Maka syaitan pun bertanya dikalangan para syaitan, siapa
bersedia goda orang itu. Lalu ada satu syaitan bersedia goda dia. Maka syaitan
itu pergi dekat tempat beribadah orang itu. Dan syaitan inipun beribadah pagi
petang. Maka apabila si’abid tadi tampak ada orang siang dan malam sembahyang,
maka dia terkesan.
Maka dia panggil orang itu. MasyaAllah tuan kuat ibadah. Lalu
syaitan kata bahwa dia akan ajarkan satu doa, yang kalau dibaca dan diletak di
badan orang sakit, maka dia akan sembuh. Si ‘abid pun belajar pada orang itu
(Syaitan).
Maka
akhirnya datang satu keluarga yang terdiri dari 3 lelaki, satu perempuan. Maka
syaitan ini telah pergi merasuk budak perempuan itu, dan perempuan inipun
pingsan.
Kemudian
syaitan telah memberikan ilham kepada salah seorang adek beradik lelaki dia. Dia
kata, adekmu telah terasuk syaitan. Pergilah ke abid itu dia akan
menyembuhkan.
Maka
seperti biasanya mereka akan berniaga dan selalu membawa adek perempuannya. Tapi
karena adek perempuannya mengalami gangguan, jadi mereka tak boleh membawanya
dan berencana menitipkannya pada si ‘abid itu.
Maka mereka pergi jumpanya. Tapi si
“Abid itu menolak. Akhirnya si ‘abid bersedia. Tapi dia hanya akan melihat jika
gadis itu menjerit, kena gangguan, dan akan mengubatinya.
Begitulah beberapa lamanya, dia
dibawa, gadis itu diatas, dia antar makanan, dan apabila gadis itu kena gangguan
dia baca, maka budak itu bangun. Begitulah maka lama-kelamaan syaitanpun letak
satu saranan dalam hati dia.
Susah naik turun naik turun terus. Maka Dia seorang muda, dan
perempuan tadi cantik. Sekali lagi saat mengubati, syaitan perlihatkan
bagian-bagian aurat perempuan tadi maka si ‘abid tengok, dan tak mampu kawal
perasaan dia, maka berlakulah perkara sumbang.
Dan berlakulah keadaan berapa lama,
dan budak perempuan tadipun telah berubah, dan dia mengandung, dan melahirkan
anak. Setelah melahirkan anak, dia berpikir, macam mana ya, saudara lelaki tak
balik lagi, dan syaitanpun bikin pikiran dia, kalau saudaranya balik, tengok
budak ini akan lain cerita pula. Akan susah. Maka dia membunuh anak budak
itu.
Tapi kemudian
datang lagi saranan. Kalau saudara lelakinya datang, nanti budak ini cerita
pula. Lalu dia bunuh gadis tadi. Kemudian lepas itu, datang saudara
lelaki.
Si ‘abid ini
berbicara, bahwa karena sakitnya si budak perempuan sudah mati.Maka mereka
percaya dan balik ke rumah. Bila mereka balik ke rumah, syaitan datang melalui
mimpi dan menceritakan tentang perkara sebenarnya. Maka ketiga pemuda ini
bangun, dan saling bercerita yang mimpinya ternyata sama. Akhirnya mereka pergi
ke tempat yang dibisiki syaitan, dan melihat ada mayat disitu, ada
budak.
Maka mereka
buat keputusan mengadu pada orang yang berkenaan pada masa itu, dan si ‘abidpun
dihukum bunuh. Saat pembunuhan, datanglah syaitan. Syaitan berkata,”Kamu kenal
aku?
Aku adalah
syaitan. Dan kamu tahu siapa yang duduk beribadah dekat kamu selalu, itulah aku.
Dan siapa yang ajar kamu doa penyembuh sakit?
Aku. Dan siapa yang membuat gangguan
kepada budak perempuan tadi? Aku. Siapa yang bagi ilham untuk saudara lelaki
untuk tinggalkan adek perempuannya bersama kamu?
Aku. Semua yang dibuat adalah dari
aku. Sekarang ini tidak ada orang yang dapat lepaskan kamu dari siksaan ini,
kecuali aku seorang. Mudah saja, Kamu sujud saja ke aku.” Kata si ‘abid,”Aku
tidak boleh sujud, tanganku terikat.” Kata syaitan,”Tak apa, kamu tundukkan
sedikit saja kepalamu.
Tapi kamu niat dalam hati kamu sebagai sujud kepada aku. Kalau kamu
niat betul-betul aku akan lepaskan kamu.” Maka si ‘abid itupun niat
sungguh-sungguh, tundukkan kepalanya sebagai sujud kepada syaitan, dan saat itu
dia pun mati. Dan Syaitan kemudian berkata,”
Aku berlepas diri daripada pada kamu.
Aku takut kepada Allah SWT.” Maka si ‘abid yang senantiasa beribadat kepada
Allah, mati dalam keadaan kufur kepada Allah.
Maka Sabda Nabi SAW,” Sesunguhnya
seseorang kamu yang beramal dengan amalan surga sehingga tidak tinggal jarak
dengan surga kecuali sehasta karena dekatnya dengan surga, dan ketika maut telah
mendahuluinya dia beramal dengan amalan ahli neraka dan dia mati, dan masuk
neraka. Dan ada seorang kamu yang beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga
tidak tinggal kecuali sehasta jarak dengan neraka, karena dekatnya, tetapi
ketika maut mendahuluinya, dia beramal dengan amalan ahli surga dan dia mati,
maka masuk surga.”
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar
WHAT IS YOUR OPINION?