SURAT SEORANG DA'I BUAT ISTRINYA BAG. 4 (END)


Saksikanlah olehmu !! berapa banyak keluarga
Yang suaminya hendak pergi bekerja ke luar negeri
bertahun tahun...
tetapi orang tua ,mertua siap ambil takaza
unrtuk jaga istri dan anak anak.,,Kenapa?

Karena mereka paham nilai uang
tetapi tak faham nilai amal
Mereka kata : Ada uang semua Beres!!!
Padahal uang tak bisa beri manfaat dan mudhorot
kecuali atas izin Allah..

Berapa banyak orang yang berhasil
Kumpulkan uang
Justru saat itulah puncak kebinasaan
Aku dengar kisah seorang Pakistan
Yang keruk uang di Negeri Petro Dollar

Setelah uang terkumpul..
Dia telah bangun rumah di negeri kelahiran
Waktu hari peresmian rumah
Ada tradisi cipratkan air disekeliling rumah
Tak sadar ada kabel terkelupas,
Saat itulah listrik
Telah menyambarnya dan dia mati.

Hidup ini seperti mimpi,
Dan akan terjaga setelah mati
Seorang yang di penjara bermimpi menjadi raja,
Apakah bahagia yang hakiki?
Tidak !!ketika dia terbangun tetaplah dia ada didalam sel.

Tetapi seorang raja yang mimpi di penjara
digebuki,dicaci,apakah penderitaan hakiki?
Tidak!!ketika terbangun dia berada di singgasana

Seorang yang berjalan menuju padang pasir
Maka hawa panas sudah terasa di perjalanan,
Sedangkan orang yang perjalanan
Menuju puncak gunung
Maka hawa sejuk terasa di perjalanan

Istriku ...
jangan berhajat kepada harta yang ada pada orang lain
Karena hidup ini tak dipengaruhi benda.
Benda tak pengaruhi keadaan
Dan keadaan tak pengaruhi benda
Tetapi benda dan keadaan
Dipengaruhi oleh Amal kamu

Kedatangan harta kedalam rumah
Tidak identik dengan datangnya rahmat di rumah kita.
Karena rahmat datang bukan dengan harta
Tetapi dengan amalan

Jangan dengar omongan orang
Atau saran mereka
Untuk selesaikan suatu persoalanmu
Tetapi langsunglah kamu berdiri dua Roka’at
Untuk minta bantuan Allah SWT

Mungkin banyak orang kata:
“Sampai kapan suamimu selalu pergi
tinggalkan kamu  khuruj fi Sabilillah?”

Ketahuilah bahwa menjaga Iman
Seperti menjaga sawah dari rumput,
Setiap saat harus di bersihkan sampai kapan ?
Yakni sampai dipanen

Jadi aku akan terus usaha ..
sampai dipetik ruh kita oleh Izrail as.

Orang banyak akan cibir kita
Bahkan Mufti bagi fatwa
“Bahwa tinggalkan anak istri
dan tak nafkahi mereka hukumnya Haram.”
Ketahuilah bahwa...
Mufti pertama dalam sejarah Ummat ini
Adalah Abu Bakar Sidiq,
Beliau telah habiskan semua hartanya
Untuk Allah dan RosulNya

Dan beliau telah perintah semua laki laki
Tinggalkan Madinah...
Sehingga 3 hari Madinah tak ada Adzan

Jalan dalam kehidupan ini hanya dua saja
Yaitu jalan Nafsu dan jalan ittiba’

Jalan Nafsu adalah Hewaniat
Lihatlah olehmu seekor kerbau
Dia asyik makan sementara kawannya disembelih

Sedang jalan Ittiba’ hanya Satu
Katakanlah kekasihku Muhammad SAW bahwa
inilah jalan ku menyeru manusia kepada Allah
atas Bashiroh (Yakni kerja)
Aku dan emua orang mengikutiku..{Yusuf 108}

Seperti kita hendak pergi ke suatu kota
Kita hafal perjalanannya
Dari tanda tanda yang ada,
Berapa sungai yang dilalui,
Berapa tikungan,berapa jembatan yang diseberangi?
Kalau sekiranya jalan yang kita tempuh
Tak sesuai tanda yang kita tahu
Apakah kita akan sampai?
Tidak!!kita tentu tersesat..

Istriku banyak orang merasa di jalan kebenaran,
Tetapi mereka tak rasakan penderitaan Nabinya.
Mereka duduk di Rumah ,pergi ke kantor ,
kemudian sholat lima waktu,berhaji,
Mengaku sudah berada di jalan Nabinya?

Sementara Rosululloh SAW
berjalan diterik matahari untuk jumpa manusia,
Dicaci,dipukul hingga keluar darah dari tubuhnya

Itulah sebabnya beliau menjanjikan kepada Umatnya:
Barang siapa yang menolong aku
dan membantuku menyampaikan risalah
Tuhanku maka baginya jannat,”

Seluruh Sahabat telah ambil takaza ini
Mereka pergi tinggalkan rumah mereka

Aku telah habiskan uang kita
Dan pulang pun tak bawa hadiah

Tetapi...
aku membawa pakaianaku
Yang penuh debu fi sabilillah
Sentuhlah oleh tanganmu
Karena Debu yang menempel di jalan Allah
Adalah tameng api Neraka

Wahai istriku
Jika kau lihat aku
Tak pergi dari rumah disaat nisob
Dan tak sempurnakan takaza umat

Maka itu berarti
Aku tak mencintaimu lagi
Kenapa ?.

Perkawinan kita hanya di dunia
Allah akan pisahkan kita di akherat
Sebab aku telah jadikan kamu
Sebagai penghalang “Usaha Dakwah”

Tidak!!,
Ini tak boleh terjadi!!
Kau harus targhib aku lagi

Siapkan, bisterku, bagku, dan
Tarik tangan ku kedepan pintu
Kunci pintu itu agar aku tak masuk lagi.
Teriaklah kamu: “pergilah suamiku!
Persiapkan pesta pesta besar
Untuk kita,”

Katakan padaku:
·         aku ingin minum khamar
          yg tak memabukkan
·         Aku ingin susu , madu dari sungai
         yang mengalir didepan rumah kita.
·         aku ingin naik kuda yg bersayap.

·         aku ingin makanan  yg tak perlu masak dulu
·         aku sudah bosan dgn asap dapur kita,
 
·         Aku ingin pelayan yg tak minta upah,
         tak pernah lellah...

·         aku ingin Enjoy terus.


Aku ingat
Waktu kau hamil
Minta buah yg tak musimnya
Aku mencarinya
Ke seluruhnya pelosok kota
Karena aku menyayangimu

Perkawinan dunia
Adalah permainan
Cintanya pun
Cinta yang main main

Cinta sesunguhnya
Tak ada penghianatan
Tak pernah lagi puji orang lain
Suami istri saling mengagumi
Tak pernah bandingkan dgn orang lain
Hanyalah di Surga Na’im

Sebelum ku Akhiri surat ku
Aku ingin beri pujian untuk pengorbanan mu
Tetapi
Aku tak pandai bersyair
Tak seperti ahli dunia mengutip
“Beet Houven” atau “Shakespear”
untuk memuji kekasihnya.

Namun, aku hanya bisa berkata:
Aku mengagumi “mata mu yang memerah”
Saat kau menagis meminta hidayah

Aku mencintai “pipimu yang memerah”
Saat kau berkhidmat, menyiapkan
Secangkir teh disaat aku lelah.

Aku takjub dengan “hidangmu
Yang mengeluarkan isak”
Saat kau bertobat atas masa lalu kita.

Aku mencintai belaian “tangan mu”
Saat kau mengusap anak kita
Yang berbuat kesalahan.

Aku menikmati indahnya “senyummu”
Saat kau menghibur anak kita yang menangis
Agar mereka kembali tertawa.

Aku bahagia
Saat melihat payudaramu
Ditepelkan ke mulut anak kita,
Semantara tubuhmu
Masih tetap berbalu hijab.

Aku bersyukur
Allah telah Jodohkan aku denganmu
Aku tahu..
Banyak lelaki yang berhajat padamu
Untuk itu aku tak akan sia siakan kamu
Menjagamu dari musibah dunia dan akherat

Istriku Aku mencintaimu....
Tetapi aku tak selalu bersamamu
Aku sering tinggalkan kamu.. maafkan aku

Hanya aku berharap
Mencium harum nafasmu di dalam syurga
Tanpa ada lagi perpisahan
Memelukmu tak akan lagi ku lepaskan

‘ Ya Allah Anugerahkan Kami
Rahmatilah kami....
Gembirakanlah Istriku walau dalam kesunyian
Dengan adanya asbab atau tanpa asbab disisinya

Bersihkan hati Istriku dari kecintaan kepada dunia
Agar mudah melafadzkan nama Mu
saat hari terakhir kehidupan dunianya

Perpisahan kami dalam memperjuangkan agama MU
Jadikan Asbab kau satukan kami di Jannah

Jadikan kesedihan kami,kerinduan kami,
Asbab Engkau ampuni kesalahan kami....
Jadikanlah asbab pengorbanan kami ini
Engkau Ridho kepada kami
Dan jadi asbab hidayah buat seluruh alam...
Amin ..Amin....Amin  (tamat)

Baca juga :

- SURAT SEORANG DA'I BUAT ISTRINYA BAG. 1
- SURAT SEORANG DA'I BUAT ISTRINYA BAG. 2
- SURAT SEORANG DA'I BUAT ISTRINYA BAG. 3
Share on Google Plus

About Rizal Palangiran

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

WHAT IS YOUR OPINION?