Dialah Allah.... |
- “Allahu kholiku kulli syai” : Allah pencipta segala sesuatu
- “Allahu al qodir ala kulli syai” : Allah berkuasa atas segala sesuatu
- “Allahu al 'alim bikulli syai” : Allah yang mengetahui segala sesuatu
Apa yang dikehendaki oleh Allah pasti
terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki oleh Allah pasti tidak akan terjadi
: “Innama amruhu Idza arroda syai’an an yakullu kun fa yakun” : “Jika
Allah menghendaki menciptakan sesuatu maka Allah hanya berfirman : “Kun” maka
akan terjadi”
Allah Swt menciptakan yang besar dan yang
kecil dengan cara yang sama, begitu juga dengan surga dan neraka, dunia dan
akherat, hanya dengan kata-kata : “Kun” – “Jadilah”, maka langsung terjadi. Perkara besar dan perkara kecil
disisi Allah sama saja, diciptakan dengan “Kun” maka langsung jadi. Di hadapan
Allah Swt ini seorang Raja dengan seekor nyamuk ini sama saja. Kalau Allah
menghendaki bisa saja Raja membunuh nyamuk, jika Allah menghendaki bisa saja
nyamuk membunuh raja. Semuanya menurut Kehendak Allah Swt saja.
“Allahu lima yurid” : “Allah bertindak
menurut apa yang dia mau, berbuat apa saja yang Allah mau, tanpa ada bantuan
apapun dan siapapun.”
Allah Swt :
- Dialah yang meninggikan langit tanpa tiang
- Dialah yang menjalankan Matahari tanpa alat
Semuanya hanya dengan “Kun” Fayakun. Allah
Swt tidak perlu bantuan apa saja dan siapa saja. Apaq yang dikehendaki Allah
akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki Allah tidak mungkin terjadi. Mahluk
tidak bisa berbuat apa-apa tanpa kehendak Allah Swt termasuk denyut-denyut
jantung manusia ada dalam genggaman Allah Swt.
“Wama tasya una illa ayasha Allah” : Kamu
semua tidak bisa berkehendak kecuali dengan kehendak Allah. Dialah Allah Swt :
- Al Muhyi yang menghidupkan, Dia lah Allah Swt adalah Al Mumit yang mematikan.
- Ar Rofiq yang meninggikan, Al Khofiq yang merendahkan
- Dialah Allah yang membikin orang tertawa, Dialah Allah yang membikin orang menangis
- Dialah Allah yang membikin orang benci, dan Dialah Allah yang membikin orang cinta
Bagaimana bencinya Firaun kepada Musa AS, Nabi Musa AS belum lahir tapi Firaun sudah benci. Saking bencinya kepada Nabi Musa AS, Firaun menggerakkan pasukan-pasukan untuk mencari Musa AS yang masih bayi sampai membunuh 70.000 bayi setiap tahunnya. Anehnya setelah bayi Musa AS ada di depan mata, bukannya dibunuh, tapi mindset (pola pikir) Firaun berubah, malah memeliharanya. Mendadak pemikiran Firaun ini berubah, programnya berubah yang dari ingin membunuhnya, malah Nabi Musa AS diangkat menjadi anaknya, dipelihara oleh Firaun. Jadi pada Hakekatnya yang punya program hanya Allah Swt.
Allah Tuhan Kita.. |
Allah Swt yang Maha Kuat, makhluk tidak
mempunyai kekuatan apa-apa :
- Indonesia tidak kuat, yang kuat itu adalah yang menciptakan Indonesia
- Amerika tidak kuat, yang kuat itu adalah yang menciptakan Amerika
- China itu tidak kaya, yang kaya itu yang menciptakan negeri China
- Jepang itu tidak pandai, yang pandai itu adalah yang menciptakan orang-orang jepang
“La illaha illallah”
Maka yang diharap hanya Allah, kalau kita
punya harapan kepada selain Allah ini namanya tidak adab kepada Allah Swt.
Bukankah Allah itu Maha Kaya dan Maha Kuasa, padahal Allah Swt sudah menyuruh
kita minta kepada Nya,kok mintanya atau berharapnya kepada selain Allah, ini
namanya tidak punya adab.
Bagaiamana seorang anak punya orang tua yang sayang
pada dia dan kaya raya, tetapi si anak ini malah minta-minta, mengemis, kepada
tetangganya yang miskin lagi. Maka marahlah si orang tua : “Anak kurang ajar
(dijewer si anak), kamu ini bukannya minta padaku malah minta pada orang lain,
bukankah ayahmu ini banyak uang dan sayang padamu, kenapa malah minta ke
tetangga yang miskin. Bikin malu orang tua saja !” Maka orang tua yang
mendapatkan anaknya berlaku demikian akan marah kepada si anak karena
mengemis-ngemis kepada orang lain dibanding meminta kepada orang tuanya. Jadi
seorang hamba yang meminta kepada selain Allah Swt ini merupakan kesalahan yang
besar. Tetapi kebanyakan manusia tidak menganggap ini suatu
kesalahan.
Begitu juga dengan rasa takut kepada selain
Allah Swt, ini juga merupakan kesalahan yang besar, padahal selain Allah ini
tidak bisa berbuat apa-apa, tanpa kehendak Allah Swt. Seseorang tahu bahwa dia
dilihat oleh Allah Swt, di dengar oleh Allah Swt, tapi takutnya malah kepada
selain Allah, ini namanya tidak punya akhlaq kepada Allah Swt. Jadi jangan
menggantungkan harapan kepada selain Allah, jangan kita takuti selain Allah,
berharap dan takut hanya kepada Allah saja, inilah sikapnya orang beriman. Malu
jika berharap kepada selain Allah, malu kalau sampai takut kepada selian Allah.
Syaidina Abdullah Ibnu Umar RA ketika memegang kepala singa berkata : “Saya malu
kalau saya takut kepada selain Allah.”
Maka kita luruskan keyakinan kita kepada
Allah, sehingga kita senantiasa dalam setiap keadaan dapat tawajjuh kepada Allah
Swt. Kerja Dakwah ini sangat berhajat kepada ketawajuhan kita terhadap Allah
Swt. Semua kerja perlu tawajjuh kepada Allah Swt karena kita ini tidak dapat
melakukan apa-apa tanpa pertolongan Allah Swt. Da’i ini hakekatnya kata masyeikh kita
wajahnya menghadap mahluk, tapi hatinya hanya menghadap kepada Allah Swt.
Da’i ini dzohirnya mengetuk
pintu-pintu rumah, tapi hakekatnya sedang mengetuk-ngetuk pintu hidayah Allah
Swt.
Ketika Rasullullah Saw memegang baju umar
lalu mengatakan : “Wahai umar apakah kamu tidak akan jera-jera untuk berada
dalam kekufuran sampai datang murka Allah kepada kamu ? Ya Allah berikanlah
hidayah kepada Umar.” Lalu Umar RA langsung mengucapkan, “Ashadu alla illaha
illallah wa ash hadu anna Muhammadar rosullullah.”
(Bayan K.H. Uzairon )
0 komentar:
Posting Komentar
WHAT IS YOUR OPINION?