Aliran Tashawwuf?
Mereka berkata, “Jamaah Dakwah Dan
Tabligh Adalah aliran Tashawwuf Tertentu Yang Melenceng Dan Penuh Dengan
Kebatilan”
Empat pilar agama
Sesungguhnya ‘tashawwuf’ ataupuin
‘tarekat’ termasuk salah satu dari pilar penegak agama. Pilar ‘tashawwuf’
pernah ditegakkan para shalihin terdahulu, dan sudah saatnya untuk dipelihara
dan dikembangkan oleh orang-orang yang kemudian.
Alim ulama merumuskan bahwa untuk
mencapai wujud kesempurnaan Islam pada diri umat, maka diperlukan empat pilar
yang saling mendukung,satu sama lainnya. Apabila keempat pilar tersebut kuat,
niscaya agama dapat tegak pada diri umat manusia.
Keempat pilar tesebut adalah:
1.
dakwah
ilallah ( menyeru manusia kepada Allah)
ini adalah tulang opuinggung agama.
Yaitu peranan para da’i yang senantiasa mendakwahkan agama pada segenap
manusia. Tanpa tulang punggung yangtegak niscaya akan lumpuh. Begitu pula agama
tanpa dakwah, niscaya akan lemah bahkan runtuh.
2.
ta’lim
wat ta’lum
yaitu peranan para ulama dalam
pendidikan dan pengajaran ilmu Islam sehingga masyarakat umum dapat mengenal
hukum Allah dan sunnah-sunnah Nabi-Nya.
3.
Dzikir
dan ibadah
Yaitu peranan para ahli thasawwuf
dan tarekat yang senantiasa memelihara kesucia rohanoi dan spiritual manusia
dari kotoranhati dan jiwa agar hati manusia condong dan cinta terhadap Allah,
RasulNya, dan perjuangan agama Nya.
4.
khidmat
melayani manusia.
Utamanya adalah peranan para
mushannif(pengarang) kitab yang melayani umat dengan menyampaikan khazanah ilmu
melalui tulisan mereka, sehingga manusia dapat meningkatkan pemahaman agamanya.
Inilah keempat pilar utama penegakan
agama. Satu pilar dengan p[ilar lainya saling memerlukan. Kekurangan pada salah
satunya, dapat menyebebkan kerusakan agama, bahkan merubuhkannya.
Kejayaan demi kejayaan pernah diraih
Rasulullah saw,. Dan para sahabatnya,ketika mereka menjadikan dakwah ilallah
sebagai pilar agama, dan disempurnakan dengan ilmu, didukung oleh dzikir,
kemudian dipelihara melalui khidmat.
Pengertian tashawwuf
Tashawwuf memilikiberagam arti
danpemahamandari alim ulama yang menta’rifkan Tashawwuf diantara pendapatnya
adalah:
Abu Qasim Al-usyairi
berkata,”tashawwuf adalah menjabarkan ajaran-ajaran Alquran dan Assunnah,
berjuang mengendalikan nafsu,menjauhi bid’ah,mengendalikan syahwatserta
menjauhi hal hal yang meringan-ringankan ibadah.
Abdul Wahab Sya’rani berkata,
“tashawwuf adalah ilmu yang dilimpahkan ke dalam hati para wali-wali Allah
tatkala hati mereka telah disinari oleh nur Alquran dan sunnah Nabi saw,.’
Ma’ruf kharkhi berkata\;”tashawwuf
adalah mengambil hakekat dan putus asa dari apa yang ada dalam genggaman tangan
makhluk.”
Sahal Abdul At-Tusari bekata: “Ahli
tashawwuf adalah orang yang bersih dari kekeruhan, penuh dengan renungan, putus
hubungan dengan m,anusia, semata mata hanya menuju Allah. Baginya harga emas
dan pasir sama saja.”
Abu Yazid Bustami berkata,
“tashawwuf adalah ha, kha dan jim, maksudnya menghiasi diri dengan akhlak yang
terpuji, melepaskan diri dari akhlak tercela, dan mendekatkan diri kepada
Robbul ‘Alamin’
Abu Talib Makki bekata, “tashawwuf
adalah ilmu tentang isi Alquran dan hadits yang menjadi dasar Islam.”
Imam Ghazali rah.a berkata
“tashawwuf ialah pembersih hati untuk Allah dan menganggap kecil apa saja
kecuali Allah”
As Surqathi pernah ditanya tentang
ahli sufi maka jawabnya, “sufi adalah nama untuk tiga makna; orang yang cahaya
ma’rifatnya tidak memadamkan cahaya wara’nya, tidak bicara dengan kebatinan
yang menyalahi arti literal Aklquran, dan karamah dari Allah tidak membawanya
kepada membuka tutup bermaksiat kepada Allah.”
Jamaah Tabligh dan para ahli tashawwuf
Apabila disimpulkan, tashawwuf
adalah suatu ajaran Islam yang mengajarkan bagaimana seseorang berhubungan
dengan Allah dan makhluk lainnya dengan berdasarkan Alquran dan Hadits. Dan
berobyek kepada hati, karena hatilah sumber sikap dan tingkah laku tubuh.
Tashawwuf ingin membersihkan hati
dari sifat buruk yang tercela. Apabila hati sudah suci dari kotoran, niscaya
akan menjadi baiklah kehidupan manusia, seperti sabda Rasulullah saw.
“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh manusia itu terdapat segumpal darah, apabila
gumpalan itu baik, baiklah tubuh seluruhnya. Dan apabila gumpalan itu buruk,
buruklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa gumpalan itu adalah hati” (bukhari
muslim) (pengantar ilmu tashawwuf 10,15)
Dengan pemahaman tashawwuf yang
demikian maka bisa saja jamaah tbligh itu beraliran tashawwuf, karena kesamaan
objek dan tujuannya, yaitu kesucian hati dan keshalihan amal. Tapi jamaah
tabligh menolak tegas jika dikaitkan dengan suatu aliran tarekat tertentu. Apalagi
jika dikaitkan dengan pemahaman tashawwuf yang aneh dan nyeleneh. Jelas hal ini
sangat ditolak.
Dr. Abdul Kholiq Pirzada
berkata,”disini saya tegaskan bahwa jika dimaksud dengan kesufian itu adalah
mengikuti aliran tarekat tertentu seperti An-Naqsyabandiyah, At-Tijaniyah, atau
Ar-Rifa’iyyah, yaitu dengan mengikuti petunjuk murabbi dalam tarekat tersebut
dan menentang setiap orang yang memusuhinya , maka demi Allah, saya tidak
melihat jamaah Tabligh seperti itu di Afrika, Eropa, maupun Timur Tengah, bahkan
di Amerika. Namun demikian jika didapati dalam jemaah tbligh ada seseorang yang
mengikuti kesufian tersebut , maka hal itu tidaklah menjadi aib bagi jamaah
tabligh. Karena sesungguhnya usaha tabligh ini brsifat alami (mendunia) diikuti
oleh berbagai lapisan masyarakat.
Adapun metode jamaah tabligh itu
sendiri bersih dari teori-teori kesufian baik dalam ucapan, perbuatan maupun
aqidah, jamaah tabligh juga tidak mengajak kepada aliran kesufian tertentu,
sebagaimana telah dimaklumi oleh orang yang telah keluar dari jalan Allah
bersama Jamaah.
Memang Syaikh Muhammad Ilyas adalah
seorang sufi. Begitu pula penggantinya. Syaikh In’amul Hasan. Namun usaha
dakwah ini tetap tidak mengikuti teori kesufian .lalu apakah hal ini dianggap
sebagai aib dan mesti dijauhi? Sama sekali tidak wahai saudaraku
.
Alhamdulillah, berkat karunia allah
dan berkat kerisauan dan kesungguhan para masyaikh tbligh dalam menegakkan
agama, keadaan ini keadaan jamaah Tabligh dengan para ahli tashawwuf dan
dzikir, sudah tidak seperti yang dicmaskan oleh Syaikh Ilyas dan Syaikh Manzhur
Nu’mani di atas.
Sekarang ini sudah banyak dari
kalangan tashawwuf dan tarekat di berbagai belahan dunia yang ikut ambil bagian
dalam gerakan dakwah ini. Mereka telah mulai bergerak dan meluangkan waktunya
untuk ikut menyebarkan Islam ke tengah masyarakat.
Pengaruh mengamalkan tashawwuf untuk
pribadi di ruang khusus dan tertutup jelas sangat berbeda dengan mengamalkan
tashawwuf dengan bergerak menjumpai insan insan yang lalai dan mengajak mereka
mengingat Allah. Jelas hasil dari mnyatukan dzikir dan dakwah sangat jauh
berbeda dibandingkan jika dzikir dan dakwah berjalan masing masing secara
terpisah.
Walaupun demikian keberadaan para
ahli tashawwuf tersebut dalam usaha tbligh ini tetep tidak menjadikan tashawwuf
sebagai simbol dakwah jamaah tabligh. Para ulama tashawwuf tersebut tetap
mengutamakan dakwah ilallah sebagai materi terpenting untuk disebarkan dan
ditegakkan.
Mereka tidak pernah mengajak
siapapun kepada tashawwuf atau tarekat mereka. Hal itu terserah individu. Siapa
yang berminat untuk masuk secara khusus dalam tashawwuf demi kepentingan
dirinya, maka tidak dilarang.
Sekian . Wallahua’lam.
Sumber : e-book pikir sesaat untuk agama
Sumber : e-book pikir sesaat untuk agama
0 komentar:
Posting Komentar
WHAT IS YOUR OPINION?