SUNNAH VERSUS NEW WORLD ORDER BAGIAN 1

By DJSKNIGHT GHURABA

Ketakutan saya bukan tanpa Alasan...


Bergegas kerumah setelah saya selesai men-download beberapa video dari youtube.com. yang diantaranya R.F.I.D=666,THE SUN GOD, People use Worship, Logo and Symbology, Masonic Rituals- Order of Skull and Bones & Nazi, THE MAYAN, New World Order - Time to blow the cover, WELCOME TO 2012, Mayan Revelation 2012, THE END IS NEAR. Sampai dirumah dengan terburu-buru saya langsung masuk kamar, matikan lampu trus nyalakan komputer. Saya perhatikan dengan seksama setiap scene-nya setelah itu saya memastikannya lagi dengan beberapa referensi yang terkait dari E-book, Blog artikel, dan situs-situs yang telah lama terkumpul di data saya. Alhasil saya betul-betul tercengang... Dunia oh Dunia. Sepertinya semua terasa cukup bagi saya!

“Terlalu lama saya menghindar, terlalu lama saya mendustai, terlalu lama saya menafikan kebenaran. Namun, setiap saat saya selalu dibenturkan oleh kenyataan hidup yang tak dapat saya tolak. Kenyataan yang memaksa saya untuk belajar mengetahui. Sungguh saya tak memiliki dasar ilmiah untuk mengetahui semua ini, saya terlalu bodoh bila dipaksa kenyataan untuk mengetahui misteri ini lebih dalam. Masih banyak yang belum terungkap untuk dapat diketahui. Tapi apalah arti “mengetahui” tanpa adanya “naluri”. Naluri yang mendekatkan diri pada illahi. Adalah illahi yang menampakan kebenarannya pada pandangan Mata Hati. Hingga muncul gairah untuk terus perbaiki diri. Bagiku ini hanyalah sebuah ketertarikan. Ketertarikan yang menimbulkan rasa takut. Hingga takut yang menyadarkan saya betapa hina dan lemahnya saya dan rasa takut yang menyadarkan saya betapa benar Maha Pencipta.

“Maha Benar engkau ya Allah, golongkanlah aku bersama orang-orang yang membenarkan(Balaa, wa ana ‘ala dzalika mina syahidin). Ya Allah terimalah taubatku, penyerahaan diri danketerbatasan penghambaanku ini“

Sekarang sudah setahun lebih enam bulan saya ada dalam usaha dakwah ini “Jamaah Tabligh” (sebutan Masyarakat). Sebelum saya ikut jama’ah ini, dua bulan sebelum saya bergabung, saya putuskan untuk kembali kepada ALLAH( bertaubat ). Setelah merasa cukup dengan apa yang saya lewati dalam pencarian arti hidup. Banyak-nya persoalan yang secara tidak langsung justru mengajari saya untuk bisa membaca dan memahami setiap persoalan dan situasi. Dan juga rangkaian materi-materi yang saya kumpulkan sebagai rujukan untuk mencari kebenaran absolut. Semua telah membuat saya tergerak untuk mencari tahu tentang islam lebih dalam. Saya mulai membaca kembali Al-Quran dan Hadist lalu mengunjungi paman dan sepupu wanita saya, yang kebetulan ustadz dan ustadzah.

Pernah suatu ketika saya berpikir dalam keadaan kalut yang dibayangi rasa takut,“apakah saya harus ke-Hutan untuk menyendiri menghindari misteri dan kebohongan diseluruh aspek kehidupan ini!”.



Saya seperti tidak memiliki tempat yang aman lagi didunia ini. Saya takut dengan segala hal yang saya lihat disekitar saya. Hingga pada suatu saat dimana saya iseng untuk membaca kembali E-book-nya Harun Yahya Ancaman Global Freemasonry: Terbongkarnya Sisi Gelap Pemikiran Masonik. Saya menukilnya dari bab akhir kesimpulannya “Maka, abad kedua puluh satu tidak akan menjadi abad ”Freemasonry Global” sebagaimana diharapkan oleh para Mason, namun menjadi abad moralitas Islam.” Dan saya kaitkan dengan apa yang telah saya baca dari bukunya Toto Tasmara: Dajjal & Simbul Setan

berikut kutipannya:
“Bab VI : D. Memperkokoh Barisan Umat

Ini adalah sebuah perintah Allah dan sekaligus sebagai aksioma Ilahiah. Bila umat tercerai-berai, berkelompok (firqah) dalam bentuk puing-puing kecil, mana mungkin mampu mengalahkan raksasa "buldozer kafirisasi"?

Ketika musuh sudah mengacungkan tinjunya. Ketika panji-panji kafirisasi telah menancapkan tiangnya di setiap sudut kehidupan, kebodohan seperti apa yang paling pantas ditudingkan ke hati kita semua, kecuali perpecahan karena kehilangan pimpinan.

Sebab itu, getarkan jiwa nurani kita semua. Kalahkan segala ambisi diri yang akan menjadi penghalang persatuan. Buang jauh jauh segala ashabiyah. Berhentilah beretorika untuk menolak persatuan umat (ittihadul-ummah) ini. Sungguh umat Islam membutuhkan satu kepemimpinan. Bukankah domba-domba yang diterkam srigala adalah domba yang menyempal dari kelompoknya? Karenanya, hati nurani kita semua ditantang agar tidak ada lagi satu gelintir umat pun yang kehilangan pegangan panutan. Karena jiwa sudah putih bersih, apa pun yang disodorkan kepada kita, asalkan untuk kejayaan Islam dan kaum muslimin, dengan hati penuh bahagia kita akan menerimanya. Kalaupun Majelis Ulama dijadikan sebagai Dewan Imamah tempat kata putus diambil, kita pun tidak pernah beretorika untuk menolaknya. Mengapa? Karena musuh sudah satu langkah di hadapan kita dan siap menohok jantung iman kita semua.

Kita sedang dalam kondisi perang. Perang ldeologi global yang memorak-porandakan seluruh tatanan kehidupan iman. Karenanya persyaratan untuk memenangkan peperangan ini hanyalah memperkokoh persatuan, membangun satu wawasan, satu kepemimpinan, serta satu harakah yang kokoh sebagaimana firman-Nya:

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dengan barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh." (ash Shaff: 4).

Dan entah kenapa dari dua kutipan diatas membuat saya tersadar dan langsung “klik” untuk meyakini bahwa abad ini sungguh sedang menuju pada kejayaan islam. Itu terbukti dengan banyak-nya animo masyarakat dunia dan remaja non muslim untuk lebih mengenal islam. Contoh setelah kasus WTC yang mana kasus tersebut adalah rentetan Teory Konspirasi yang terkonsep secara professional. Warga amerika membuka matanya terhadap kebenaran sehingga mereka banyak yang mencari Al-quran mempelajarinya dan akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat. Juga dari kalangan pelajar dan musisi-musisi khususnya rock, yang umumnya remaja-remaja kritis, akhirnya berbondong-bondong masuk islam setelah mereka mengetahui konspirasi dan manipulasi fakta sejarah mengenai keberadaan agama-agama dan juga mengenai hubungan setan dan musik rock dalam hasil riset mereka

Itulah, mengapa Rasulullah saw. melarang seorang muslim untuk memainkan dan mendengar music. Sekalipun itu musik rohani. Sementara umat kristen mengecualikan untuk kategori Rohani. Hey, apakah kita sama dengan mereka?. Hadist ini untuk mereka yang berada pada jalan Taqwa, untuk mereka yang berada pada jalur Fatwa, terserah..! Saudaraku meningkatkan iman bukan dengan musik melainkan dengan pengorbanan dan istiqamah dalam ketaatan, beramal shaleh.

Mengenai konspirasi agama serta hubungan setan dan musik anda bisa telusuri di youtube.com dengan keywords: Abortion, Rock Music, and Freemasonry Exposed part 1 of 6, The Great Television and Music Ritual Part 1 of 6 dan www.jesus_is_savior.com. Jangan tanya kenapa saya gunakan situs Kristen sebagai referensi. Rasulullah Saw. tidak melarang kita untuk mengambil sebagian yang baik dari ahli kitab (yahudi dan Nasrani). Sekarang saya meyakini bahwa sejarah seutuhnya adalah milik islam. Islamlah peradaban yang sebenarnya. Saya berani jamin bahwa mereka yang meragukan Muhammad dan ajaran islam yang dibawanya, mereka ada pada kekeliruan yang fatal. Demi Allah saya tidak hiraukan apapun bantahan mereka. Semoga Allah beri hidayah kepada mereka dan membenarkan ajaran yang dibawa Muhammad saw. sehingga mereka selamat didunia dan akhirat!

“ sampaikanlah ajaran-ajaranku, walaupun itu hanya satu ayat. Dan berkomunikasilah dengan Bani israil, serta tidakah ada halangan bagimu untuk membicarakan sesuatu kepada mereka. barang siapa berbohong terhadapku, hendaklah ia bersiap sedia untuk di kursi api neraka. ( HR bukhari )

Dalam kitab Fahtul Baari, Al Hafizh Ibnu hajar menambahkan hadis diatas: “ dan telah berkata Imam malik, bahwa yang dimaksudkan dengan bolehnya mengutip isi kitab mereka adalah terhadap hal-hal yang benar. Adapun yang tidak dibolehkan untuk dikutip ialah yang telah nyata kebohongannya” dan imam syafi’I berkata “kutiplah perkataan Bani isra’il apabila kamu mengetahui tidak ada kebohongan didalamnya.dan juga apabila kamu temui hal-hal yang yang sesuai dengan syaria’tmu, maka tidaklah ada halangan bagimu untuk membicarakannya dari mereka” ( juz 6 hal. 498)

Dan atas kesadaraan saya seiring dengan rentetan persoalan yang sama. Sepertinya Allah swt. terus membenturkan saya dengan hal-hal yang terkait mengenai QabbaI ah-illuminsai-Freemasonry. Kebetulan saya sedang interest mengenainya. Walau saya tidak bisa menguak tabir dan rangkaian misteri itu sepenuhnya tapi setidaknya saya dapat memahami maksudnya secara naluriah. Saya anggap Allah swt. memberikan rangkaian peristiwa ini sebagai petunjuk buat saya.

Mengenai “memeperkokoh persatuan” yang saya tangkap dari uraian diatas. Saya artikan itu sebagai berjama’ah. Dan saya mencari dan terus mencari jamaah apa yang dimaksud dalam buku itu. Sementara pengetahuan saya sangat minim akan agama. Tapi sedikit saya memiliki bekal. Maklum saya pernah di pesantren satu tahun yang memiliki kurikulum sama dengan GONTOR dan lingkungan keluarga saya memiliki dasar agama yang kuat. Tapi semua itupun tak sepenuhnya memberi pengaruh dominan pada karakter saya yang bebas. Tapi yang jelas dalam keyakinan saya waktu itu bahwa jamaah itu bukanlah suatu organisasi, partai atau sejenisnya yang mana penampilan jamaah-nya tidak jauh berbeda dengan aktifis-aktifis non islami lainnya. Dengan jas ala barat dan ikat kepala ciri khas demonstran. Entah kenapa pemandangan seperti itu tidak berkenan dihati saya.

Yang saya ketahui bahwa diantara 73 golongan hanya satu yang selamat yaitu Ahlussunnah wal Jama’ah. Nah dengan berlandaskan dalil inilah saya sedikit hati-hati dalam mencari jamaah yang sesuai dengan keyakinan saya akan makna “Ahlussunnah wal jama’ah“. Saya mencari dan terus mencari, sambil terus mendekatkan diri pada-NYA dan memohon petunjuk jalan yang lurus. Saya harus menemukan suatu jamaah yang mengamalkan agama dengan kaffah (sempurna) seperti menghidupkan sunnah dan berjamaah. Inilah maksud yang saya pahami tentang makna Ahlussunnah wal jama’ah. Waktu itu saya selalu heran, mengapa banyak yang mengaku ahlussunnah wal jamaah tetapi secara dzahir( outlook ) dan kesehariannya saja tidak tampak ciri-ciri dari makna Ahlussunnah wal jama’ah itu sendiri.

Sering saya lihat di mushala atau di mesjid-mesjid yang saya kunjungi laki-laki dengan celana menggantung diatas mata kaki, berjanggut dan tutup kepala (peci, sorban). Saya teringat akan hadist yang pernah saya ketahui ketika saya dipesantren dulu. Mengenai keutamaan dan ancaman dari apa yang saya lihat pada penampilan laki-laki itu. Saya kagum karna seperti itulah seharusnya, tapi kenapa saya masih agak berat melakukannya. “Lalu bagaimana dengan sunnah-sunnah yang lain, kalau janggut sih tidak masalah!. Oya kan saya sedang pacaran! kan tidak boleh pacaran dalam islam bahkan menatap mukanya saja tidak boleh! Belum lagi mengenai musik apakah saya siap hidup tanpa musik, trus apa ga aneh berpakaian ala muslim tapi badan bertato“ Wah… seperti itulah diantaranya pertanyaan-pertanyaan dan kebimbangan yang muncul sehingga saya lama dalam menentukan kapan saya harus sungguh-sungguh memutuskan untuk bertaubat. Karna sepertinya taubat saya kemarin belum sempurna sebelum saya sanggup tinggalkan semuanya....

SOURCE : just click


BERSAMBUNG .....
Share on Google Plus

About Rizal Palangiran

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

WHAT IS YOUR OPINION?