Erase the false Label! You’re a Rebel! PART 2

By DjsKnight

Upaya Konspirasi Iblis mengalihkan yakin kaum muda beragama, terutama Muslim.



Saya tersadar ketika menyaksikan berapa banyak teman-teman saya yang beragama islam, akhirnya mati dengan membawa kebanggan palsu tersebut. Kadang saya bertanya-tanya, ucapan apakah yang akan terucap saat ajal menjemput mereka. Jika dihati dan pikiran mereka dipenuhi kebanggan kepada selain Allah Swt, dan hari-hari mereka hanya berkutat dalam kesibukan berinteraksi, mengoleksi, konsentrasi, spekulasi, publikasi, indoktrinasi, seputar musik, fashionable, life style, Pride and Proud, historikal, dan ideologi yang sangat mereka yakini sampai di bela mati.

Sedangkan Allah inginkan kita mati mengucapkan Kalimat Tauhid(Laa illaha Illa Allah), dan kalimat ini hanya bisa terucap apabila hati itu di penuhi kebanggaan terhadap kebesaran Allah Swt sepenuhnya, jika hal itu wujud dihati maka dengan spontan kalimat Toyyibah(kebaikan) itu akan mudah terucap. Untuk mendatangkan kebesaran Allah swt dihati kita, dibutuhkan keterbiasaan melalui rutinitas, kegiatan dan hal-hal yang akan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah. Seperti yang sama mereka lakukan terhadap kebanggan mereka itu.

Tapi kita lihat saat ini berapa banyak ummat islam khususnya anak-anak muda, yang telah teralihkan idola dan pedoman hidupnya kepada Trend budaya barat yang ternyata adalah hasil gagasan konpirasi Iblis(baca: Hegemoni Barat). Iblis dalam agenda konspirasinya(termasuk dalam “Protokol Zion”), menciptakan sempalan budaya dan Sub-budaya, untuk meniadakan budaya sesungguhnya bagi seluruh ummat manusia, yaitu peradaban Islam yang telah disempurnakan kepada Muhammad Saw. Perlahan dan pasti kaum muda telah digiring mengikuti arus Kafirisasi Global.

Ajaran Muhammad Saw. beda dengan ajaran Sosialis-Komunis garapan Iblis


Bagi saya Muhammad Saw. dan Etika Sunnahnya, memiliki sedikit sisi-sisi kesamaan, dengan Subkultur Punk dan Etika D.I.Y-nya. Kedua Filosofi, Misi dan Visi tersebut sama-sama sebagai antitesa terhadap hegemoni barat, ya tepatnya sebuah oposisi. Budaya Perlawanan terhadap Mainstream, Borjuis Kapitalis dan Emperialis. Hanya saja orientasinya berbeda, jika Punk berjuang lebih condong Horisontal maka Muhammad Saw. dan Pengikutnya yang ikhlas mengikuti jejaknya, berjuang secara Murni Vertikal.

“Condong Horisontal” ya itulah kelemahan Idealisme Subkultur Skinhead dan Punk dalam pengamatan saya, cendrung berujung dengan sikap Pragmatis dan bahkan utopis. Sama seperti Ideologi Sosialis-Komunis, Humanis, Metodis dan apalah yang sejenis Nihilis, Liberalis Atheis. Huh, lawakan kartun, parodi, kisah heroik apa lagi yang telah di ilhami orang sinting seperti Darwin, Nietzhe dan Karl-marx, setelah SMURF, THE SIMPSONS dan SUPERMAN yang telah berhasil mencuci otak jutaan anak-anak, anehnya lagi ternyata juga banyak digemari kalangan muda.



Bagi saya sekarang, eksistensi dan isme-isme yang mereka perjuangkan, tak ayal hanyalah Hiburan tontonan siang hari anak ingusan menjelang tidur. Setidaknya bermaanfaat dalam mimpi tidur siang mereka. Ketika terbangun barulah mereka sadar kekonyolan mimpi-mimpi di siang bolong yang mereka alami. Sebuah pesan moral sampah dan kekritisan dungu yang coba dihadirkan Konspirasi Iblis kedalam mimpi-mimpi anak bangsa.

Bagaimana tidak, mereka lemah! Karena tujuan mulia idialisme mereka pada akhirnya bermuara kepada buai-sanjung wanita, menjadi Idola, dan melegenda serta berambisi terhadap harta dan tahta. Lihatlah perjalanan hidup, sepak terjang dan akhir cerita sosok-aktor pemberontak dan revolusioner yang mereka idolakan. Dan lihat lah kebanyakan penganut paham-paham konyol tersebut, mereka rata-rata adalah kaum muda yang masih nanggung dengan kasyikan budaya sex bebas, hura-hura dan keren-kerenan yang sulit mereka tinggalkan. Sangat bertolak belakang dengan idialisme Islam. Yang menisbatkan perjuangan dan pemberontakan atas nama Allah Swt, hanya semata mencari Ridhanya. Bahkan dalam islam semua hal itu terlarang. Walau sekedar keren dalam berpakaian, secara taqwa Ummar bin Khatab telah mencotohkan buruknya kebiasaan tampil keren itu, karena akan mendatangkan kesenjangan dan kesombongan.

Sayangnya sebagian para pejuang dan pemberontak yang mengangkat bendera Islam saat inipun tak luput dari perkara tersebut. Memang siapapun dapat mengangkat bendera, namun mereka yang memiliki true heart and conviction, merekalah yang tidak akan rela membiarkan bendera itu terjatuh dan terkotori oleh hinanya keduniawian. Pejuang-pejuang muslim sejati akan selalu menjulangkan kesucian islam dan tauhid, kelangit.

Dalam ajaran Islam yang Real(Orang Barat Bilang Fundamental) Tidak Pernah ada Toleransi terhadap kondisi apapun, sekalipun “Penilaian” publik, yang ada hanya “Penilaian” sang khalik(Mencari Rhidha Manusia Adalah suatu Tapal Batas Yang Tidak Akan mungkin Tercapai -Qoul Hikmah, As-Syafi'i).

Ya, Ideologi Vertikal yang tidak bercampur angan-angan keduniaan inilah kunci keberhasilan Islam. Simaklah sejarah dimana kaum muslim dimenangkan Oleh Allah Swt. Dalam setiap peperangannya dan perhatikan pula unsur-unsur kekalahan kaum muslim diladang pembantaian bangsa kuffar. Kekalahan mereka disebabkan beralihnya sedikit keyakinan mereka terhadap Allah kepada hal-hal yang bersifat keduniaan tersebut. (Apabila Ummatku telah mengagungkan dunia, maka akan tercabut dari mereka kehebatan Islam… Hr. Hakim, Tirmidzi)

Dua keyakinan berbeda tidak mungkin menjadi satu

Keyakinan saat ini, sama halnya dengan apa yang saya yakini dulu saat masih eksis di Scene UnderGround(Street Culture), "Ya.. Lebih baik menjadi Asing dari pada sependapat dengan mereka yang telah berpaling dari Kenyataan!"(in fact, they are Scared! Ran and Hid like Cowards.They just Acted like a Rat! They leaved the Combat!) Kejayaan dan Kebanggaan bagi Pemberontak-Pemberontak Muslim adalah Mati(Syahid)! Inilah yang saya kagumi dari idealisme seorang Muslim. Tapi dulu, dengan ke-Skinhead-an saya, mati dengan kebanggan palsu itu adalah pertimbangan yang selalu mengganggu tidur saya. Bahkan saya takut menghadapi tikaman dari belakang. Jujur, dahulu saya hanyalah pecundang yang memaksakan diri membenarkan keyakinannya. Saya takut karena masih membenarkan Allah dihati saya. Seandainya tidak ada Allah mungkin mati sebagai seorang Skinhead dengan Etika dan Sikap D.I.Y-nya lebih baik daripada SellOut!

Ya saya ragu dengan Keyakinan itu, Tidak Mungkin ada dua kebanggan dalam satu hati. Mana yang harus di kedepankan dan di perjuangkan. Atas nama Muslim atau atas nama Skinhead. Berjihad demi meninggikan nilai ajaran Islam atau mati sia-sia untuk sebuah Subkultur Undergorund? Itulah opsi yang membuat saya harus memilih, its so hard to say Farewell to my Old Pride, namun pilihan harus tetap di tentukan. Bagi saya menjadi seorang Skinhead harus berani dan jujur inilah yang saya pelajari dari tokoh-tokoh Skinhead yang menjadi Panutan dan idola saya, waktu itu. Maka saya harus berani menentukan dan harus jujur dari hati saya.

Tidak mungkin saya menjadi Skinhead sekaligus seorang muslim. Harus ada satu kebanggan yang mesti dilenyapkan. Kebanggan seorang Muslim atau Skinhead. Keduanya tidak bisa dipadukan. Saya menyadari bahwa Allah inginkan kita sepenuhnya menjadi muslim sejati. Memperjuangkan agamanya dengan waktu, pikir, tenaga, harta dan jiwa. Semua yang saya pelajari dalam Alqur’an dan Kitab-kitab hadist adalah bagaimana kita meluruskan tauhid kita dan menyandarkan cara hidup kita kepada cara hidup Muhammad Saw sepenuhnya. Bukan membagi separuh kebanggan saya untuk kebanggan yang bertolak belakang dengan ajaran yang di bawa Muhammad Saw.

Jika saya padukan keduanya, itu sangatlah mustahil, saya pernah mencobanya namun iblis selalu berupaya agar saya senantiasa konsentrasi dan lebih berbangga dengan ke-Skinhead-an saya. Belum lagi kontradiksi pada bathin saya. Menghadapi tatapan, decak kagum dan tepuk tangan saat tampil diatas panggung. Ada sebuah kepuasan yang menyiksa saya. Siapa saya, untuk apa saya, karena inikah saya berpikir, karena inikah saya marah, karena inikah saya kritis? Bukan! Bukan untuk ini! Apakah ini yang dilakukan para pejuang muslim? Ada tawar menawar di hati saya dan saya harus menentukan harga mati.
(Cinta Harta dan Pujian akan menumbuhkan sifat munafik dalam hati seperti air menumbuhkan sayuran- Kutipan nasihat dari kitab ANASHIUL’IBAD)

Sebuah ketentuan, harga mati!

Dan keputusannya ialah Islam yang saya Pilih. Tenaga dan pikiran untuk agama Allah Swt sepenuhnya secara bertahap dan kembali menjadi diri saya yang sebenarnya yakni seorang budak Raja(muslim) yang maha tinggi, bukan sosok Skinhead yang penuh arogansi. Sekarang saya ter-amat interest terhadap islam dan ajarannya. Sehingga saya akan selalu memaksakan diri Saya untuk Semakin Yakin terhadap Kemuliaan TAUHID dan kejayaan SUNNAH yang ada didalamnya. Disinilah saya temukan sejatinya Perlawanan dan Kebenaran Itu. Muhammad Saw dan ajarannya adalah sebuah Counter-Culture yang sangat mematikan, jika umat ini meyakini dan mengamalkan ajarannya.

Sayangnya upaya agenda konspirasi Zion saat ini benar-benar telah berhasil melumpuhkan keyakinan kaum muslimin, agar tidak dapat menjalankan ajaran islam secara keseluruhan(Kaffah) sesuai yang diajarkan nabi Saw. Namun hal ini masih dapat diobati dan cara yang ampuh untuk mengembalikan ketangguhan islam hanyalah kembali kapada cara yang dilakukan Muhammad Saw. yakni mengaplikasikan Risalah dakwahnya. Bring Back Islam to the roots! Kembali melakukan perbaikan ummat sebagaimana nabi melakukan perbaikan kepada para sahabat, yakni dengan pengorbanan, menghadapi kondisi yang akan mendatangkan sifat yakin yang betul dan tidak cinta dunia(Zuhud). Lucunya, seruan ini persis seperti apa yang sering saya lakukan dahulu di komunitas underground, mengajak kembali ke Akar “jalanan”, dengan terminologi yang sama, namun arah definisinya berbeda.

“Jamaah Tabligh” adalah Counter-culture dalam Islam; Kekuatan islam yang tersembunyi(pergerakan lembut nan mematikan).

Keberadaan saya di jamaah tabligh bukanlah sebuah kebetulan, walau ini pun tidak boleh dipungkiri atas kehendak Allah Swt., namun arah dari insting yang kuat dan intuisi serta penelusuran referensi, investigasi, serta menghubungkannya kepada historikal dan metodologi dakwah kenabian, adalah sangat saya tuntut kepada diri saya sebagai upaya untuk lebih membenarkan suara hati(ilham) dan bukan sekedar insting dan intuisi. Setelah semakin terjun lebih dalam lagi, dan mengikuti setiap agenda kerja mereka yang sangat sederhana, ter-arah dan tentunya berbeda dengan cara kerja pergerakan-pergerakan islam kebanyakan(silahkan buktikan dan bandingkan, saya berani jamin anda akan setuju dengan saya, khusus kepada para pengamat konspirasi). Karena sangat Konvensional, tetap dan lebih tampak jelas bentuk duplikasi kerja kenabiannya, tanpa pengurangan dan penambahan metodologi dakwah secara berlebihan. Seperti yang kita lihat pada cara dakwah firqah-firqah islam kebanyakan. Yang justru dalam pandangan saya lebih mengikuti, terperangkap dalam gagasan, metodologi dan hegemoni mereka(baca: Konspirasi Iblis).




Barulah saya menyadari bahwa kerja yang di buat oleh jamaah tabligh ini adalah sebuah counter culture terhadap islam itu sendiri(neo-islam), non islam, dan musuh yang tersembunyi bagi sosialis-komunis, rasis-fasis, borjuis, kapitalisme bahkan emperialisme. Secara garis besar saya nyatakan bahwa Jamaah Tabligh adalah symbol perlawanan terhadap konspirasi Dajjal. Yang menghegemoni kedalam –bahkan- aspek terkecil kehidupan di sekitar kita.

Ada dua pembagian penafsiran. Pertama penafsiran salaf, dan kedua penafsiran modern. Para ulama salaf sepakat bahwa Imam mahdi adalah Sosok, sedangkan ulama modern menafsirkan imam mahdi dan Dajjal adalah pergerakan. Dalam penalaran saya mengenai maksud pergerakan ini, lebih tepatnya saya sebut, sebuah “usaha/kerja” atau rantai usaha.

Jika Harun Yahya berani menyatakan/menafsirkan bahwa Imam Mahdi dan Dajjal adalah sebuah pergerakan/Usaha berdasarkan ijtihad ulama moderen, maka saya menyimpulkan bahwa Usaha dakwah dan tabligh(Jamaah Tabligh; sebutan maysarakat)-lah pergerakan itu. Dan The Illuminati adalah Dajjal-nya. Wallahu a'lam bisawwab. Tapi jika syeikh Al-bani dengan penelitiannya dan ijtihadnya dalam koridor salaf versi-nya, telah menandaskan dengan jelas, bahwa Imam mahdi dan dajjal adalah sosok, maka saya tetap teguh dengan pengamatan saya, bahwa risalah dan kinerja usaha Dakwah Tabligh inilah yang akan dipakai oleh Imam mahdi nanti. Sebagaimana Iblis, menjadikan risalah Qabbalah sebagai agenda kerja Dajjal. Untuk mengkuffurkan ummat manusia dari jalan kebenaran islam, yakni ajaran yang di contohkan Muhammad Saw..

Menjadi karkun dan aktif dalam usaha dakwah dan tabligh bagi saya sebagaimana menjadi skinhead dalam scene Underground, ada sebuah kebanggan yang sulit dipahami oleh kata kecuali terjun didalamnya. Dan ini mungkin hanya dapat dipahami oleh seorang skinhead yang memiliki true heart and attitude dalam scene-nya. Ya hanya dapat dipahami oleh umat Islam yang ada dalam Jamaah Tabligh. Bahkan akan lebih dipahamai lagi oleh Seorang Karkun yang total, sungguh-sungguh ber-mujahaddah dalam Usaha dakwah dan Tabligh tersebut(Jamaah Tabligh kata orang).

Saya akan selalu memaksakan diri saya untuk total dalam usaha dakwah ini, agar dapat mencapai derajat yakin(Tauhid) dan meninggalkan kecintaan dunia(zuhud) yang dikehendaki Allah. Inilah substansi kerja Nubuwah yang dilanjutkan oleh Usaha dakwah Tabligh( Jamaah Tabligh), yang saya pahami. Sungguh tujuan inilah yang paling sulit saya lakukan dalam usaha ini. Karena untuk mendapatkannya mesti sabar dan dibutuhkan pengorbanan yang hebat. Semoga Allah beri saya kemampuan untuk melakukannya.

“ Awal kebaikan umat ini dengan sifat “yakin” yang betul dan “zuhud” (tidak terkesan kepada dunia) dan awal dari kehancurannya adalah karena sifat bakhil dan cinta harta/panjang angan-angan.” (Hr. Baihaqi- Syu’abul Iman)

Terakhir dari saya buat teman-teman yang juga telah mengambil keputusan dan memilih Islam sebagai kebanggaan. Mari total-lah kita dalam agama ini, hapuskan label-label palsu dalam diri kita. Kita bukan punk, Kita bukan Skinhead, Kita bukan Hardcore kids, bukan pula Rocker, Apalagi RAPPER. Kita adalah Muslim! Pekerjaan kita adalah Dai(Penyeru, Ali-Imran: 110) dan kita harus bangga dengan itu. kebanggan inilah yang Allah Swt inginkan pada diri kita. Bukan menjadi Skinhead, Punk, Rocker maupun Rapper atau apalah yang di kehendaki Iblis terlaknat.

Maseikh(Para ulama Dakwah) senantiasa ingat kan kepada para Da’i/Karkun(bahasa gaulnya Aktifis Dakwah).

“ jangan katakan saya Dokter, Polisi, Guru, Petani, Dosen, Mahasiswa. Katakanlah kepada mereka, kita adalah Da’I yang kebetulan sebagai Dokter, Polisi, Dosen, Petani dan lain-lain. Dai adalah pekerjaan sebenarnya umat islam, Guru, Buruh, Mahasiswa, Petani hanyalah sampingan.” Kesalahpahaman inilah yang berhasil di “plintir” iblis dan konspirasinya, sehingga umat islam tidak sungguh-sungguh dan berat berkorban untuk agamanya. Karena harta dan uang, pangkat dan nama, wanita, pakaian, kendaraan, masih besar dihati mereka dan lebih mulia daripada agama islam itu sendiri. Tanyakan pada hati kita, benarkah keaadaan ini?

source : DJSKNIGHT
Share on Google Plus

About Rizal Palangiran

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

WHAT IS YOUR OPINION?