FAHAMILAH ....

 

Bismillah

fb_img_1475460152870

Dalam sejarah, ga ada istilah Islam merebut kekuasaan dgn cara2 meneror, membuat kerusakan, atau ‘jihad’ serampangan. Bahkan perang pun ada adab2nya. Namun itu adalah opsi terakhir setelah dakwah bil hikmah.

Islam menyebar ke seantero dunia dengan cara hikmah (tabligh), ‘ilmu (ta’lim), dan tasawwuf (tazkiyah), bahkan penaklukan Jerussalem dan Konstantinopel dipimpin oleh mujahid2 sufi. Sebut saja Shalahuddin Al-Ayyubi dan Muhammad Al-Fatih An-Naqshbandi. Tentaranya adalah sebaik2 pejuang. Merampas kekuasaan dgn cara2 yg ga diridhoi Allah hanya akan menjadikan malapetaka bagi ummat, apalagi di akhir zaman ini, ummat muslim bagai buih di lautan, banyak tapi ga berdaya, karena jiwanya kosong dari dzikrullah. Seperti zombi yg hidup tapi otaknya dikendalikan oleh Kaum Kafir dengan berbagai sajian Fashion, Food, Film, Free Sex, Free Thought, Farmasi, Technology. Ummat seperti robot yang diatur geraknya, patuh diperintah oleh mereka, dikendalikan dgn Sigil Magic yg menghipnotis lewat media2 dan simbologi pagan yg bertebaran di sekitar kita. Semua ada maknanya, ada hubungannya, ada tujuannya.

Di zaman yg penuh fitnah ini, pikiran dan perasaan kita dikontrol, diawasi. Ini bukan saja perang fisik dan hati, tapi juga energi. Siapapun yg mengkaji konspirasi pasti paham akan hal ini. Ummat sangat butuh mereka2 yg tanpa kenal lelah, tidak digaji dan tidak mengharap imbalan, mengajak utk kembali memahami dan meyakini kalimat thoyyibah, sholat khusyu’ wal khudhu’, ilmu ma’a dzikir, ikromul muslimin, tashihun niat, dakwah wa tabligh khuruj fi sabilillah. Sifat inilah yg harus ada dlm setiap muslim dan mukmin sejati, sebagaimana para sahabat R.hum dulu miliki. Dan dengan arahan dari para mashaykh serta kinerja yg ikhlas, taat asas, tertib, dan disiplin2nya, Jamaah ini -insyaAllah- dapat menjadi asbab turunnya nushrotullah..

Hakikatnya, ideologi2 yg dibuat oleh setiap tokoh yg muncul di setiap abad dan di generasi2 selanjutnya, hanya keberlanjutan dari idea2 Iblis untuk menyesatkan manusia agar melawan aturan Allah: ISLAM. Sebut saja Karl Marx, Cheguevara, Vladimir Lenin, Josef Stalin, Nietzche, Bakunin, Hitler, Mao Zedong, Pol Pot, dll. Islam sudah sangat sempurna dgn seluruh syari’atnya, ga perlu diliberalkan, disekulerkan, dimodernkan, dinusantarakan. Justru Islam adalah agama paling sosialis, paling humanis, paling sesuai dgn fitrah manusia dan paling cocok di segala kondisi hingga akhir zaman nanti.

Jadi, mereka yg tertarik dgn ideologi2 baru bentukan pikiran manusia sebenarnya tertipu dgn Iblis yg pinter bergonta-ganti baju. Revolusi, pemberontakan, perpecahan, kekacauan, dan pembangkangan hakikatnya adalah ajaran Iblis. Feminisme, komunisme, radikalisme, fundamentalisme, modernisme, parennialisme. Jangan mudah terpancing dan cepat bereaksi terhadap setiap isu yg terjadi, bukan berarti apatis dan ga peka, hanya mengutamakan tabayyun dan berusaha memahami dgn kejernihan pikiran dan hati. Ballance! Pahami agenda di balik makar, telusuri benang merahnya, pandang dari berbagai sudut. Ini peperangan, dan iblis paling berpengalaman.

Bagi Dajjal dan pengikutnya, bukan pemuda2 labil dan emosional sok jihadi yg mereka khawatirkan. Atau yang mudah tersulut dan gegabah merespon setiap persoalan, koar2 di medsos dgn kemarahan, atau aksi balas dendam dgn cara2 serampangan. Mereka justru sasaran empuk utk dijadikan umpan. Korban propaganda media yang malah akan menyulut aksi2 kekerasan dan terorisme selanjutnya, yg menjadi alasan utk pembenaran penyerangan di berbagai wilayah Islam. Inilah yg kaum konspirator globalis inginkan. Agar terjadi CHAOS dan GLOBAL PANIC.

Yg mereka khawatirkan hanyalah orang-orang pilihan yang “tidak dikenal”, tdk muncul di media, sunyi senyap, tapi bagaikan rayap2 yg meruntuhkan peradaban mereka secara perlahan namun pasti. Orang2 “kuper” yg tidak tertarik dgn kemajuan teknologi dan keilmuwan duniawi, orang2 “sederhana” yg tidak tergiur dgn kenikmatan dunia. Zuhud, wara’, tawadhu’. Ini zaman fitnah, kalo para ‘alim ulama saja sangat berhati2 mengambil sikap dan mengeluarkan fatwa, siapa kita yg sok berani bertindak dan komen seenaknya?!

Sungguh, yg iblis takutkan adalah mereka yg mengajak setiap orang utk kembali pd Rabbnya (dakwah), yg imannya bercahaya, yg mengeluarkan kekuasaan makhluk dari hatinya dan hanya bergantung pada Rabbnya, yg tidak kesan pd dunia, yg memakmurkan masjid dan mengajak orang2 utk sholat berjamaah di dalamnya, yg risau fikirnya utk ummat, yg menghidupkan amalan2 sunnah, tabligh, ta’lim, tazkiyah, dan khidmat. Merekalah para pembawa panji/sistem Allah berikutnya, pelanjut estafet babak akhir jalan dakwah kenabian yg haq!

Janji Allah dan RasulNya yg dinubuwatkan dlm hadits2 futuristik akhir zaman udah ga perlu diragukan lagi, riwayatnya mutawatir. Sekarang gimana kita mempersiapkan saja. Mengkajinya dgn mengurai benang2 conspiracy, mythology, eschatology, dan di”compare” dgn dalil2 nubuwwat, bagi saya pribadi, adalah sarana mawas diri dan upaya menambah keimanan ttg kebenaran deen yg mulia ini. Tapi jelas itu ga berhenti di tataran mengkaji, tentu ada aplikasi. Buat apa belajar kalo ga disampaikan dan diamalkan.

Mengkaji dan menuntut ilmu kalo niatnya bener dan lurus, insyaAllah Allah akan kasih paham. Banyak cara Allah mentarbiyah hambaNya. Semua dasarnya dari iman dan ilmu, semakin paham, dia akan semakin banyak korban, kalo dah banyak korban, Allah akan tambahkan pahamnya. Ilmu Allah itu luas, rahmatNya juga luas, cuma Allah yg berhak kasih hidayah, lewat cara apa saja, pada siapa saja.

Udah gitu aja. Makasih. Sama2.

***

Khaleeda, 21102016

SUMBER : KHALEEDA KILLUMINATI
Share on Google Plus

About Rizal Palangiran

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

WHAT IS YOUR OPINION?