Kematian adalah pasti & akan datang melalui 1001 jalan .... |
1. Wahab Bin Munabbih rah.a. berkata : “Suatu ketika, malaikat maut mencabut nyawa seorang yang zhalim. Tiada seorang pun yang lebih zhalim dan kejam darinya. Ketika malaikat maut sedang membawa nayawanya, di tengah jalan, malaikat – malaikat lain bertanya kepadanya, “Engkau selalu mencabut nyawa orang. Pernahkah engkau merasa kasihan terhadap siapapun yang engkau sedang mencabut naywanya ?” Jawabnya, “Aku pernah merasa sangat bersedih dan kasihan terhadapa seoraang wanita yang bersendirian dalam hutan. Setelah ia bersalin, aku diperintah Allah untuk mencabut nyawanya. Maka aku sangat sedih dan kasihan, apa yang akan terjadi terhadap anaknya yang baru lahir, disuatu tempat yang tiada seorang pun yang menjaganya.” Para malaikat berkata, ‘Orang zhalim yang sedang kamu bawa nyawanya, adalah BAYI TERSEBUT !.” Malaikat maut terkejut dan berkata, “Maha Suci Engkau, Wahai Allah ! Maha Penyayang ! Apapunyang ingin Engkau lakukan, Engkau mampu melakukannya !.”
2. Hasan Basri rah.a. berkata : “Ada seorang yang meninggal
dunia. Lalu ahli rumahnya menangisinya, maka malaikat maut, sambil berdiridi
pintu rumahnya berkata, “Aku tidak sedikitpun memakan rezekinya (memang
rezekinya telah habis). Aku tidak mengurangi umurnya. Aku akan datang lagi ke
rumah ini. Aku akan datang berkali-kali, sehingga semua ahli rumah ini akan
tiada.” Hasan Basri rah.a. berkata, “Demi Allah ! sekiranya penghuni rumah itu
dapat melihat malaikat maut ketika itu, serta dapat mendengar kata-katanya,
maka tentu mereka akan lupa menangisi mayat tadi, bahkan masing-masing akan
sibuk menangisi nasibnya sendiri.”
3. Yazid Raqqasyu rah.a. berkata, “Suatu ketika, seorang yang
zhalim dari Bani Israel sedang berkumpul dengan istrinya di rumah. Tiba-tiba ia
melihat sorang asing memasuki pintu rumahnya dan terus bergerak ke arah
dirinya. Ia sangat marah, lalu mendatanginya sambil bertanya, “Siapa kamu?”
Orang tak dikenal itu menjawab, “Tuan rumah ini telah menyuruhku masuk ke dalam
rumah ini. Dan hanya akulah yang tidak dapat dihalangi oleh tirai apapun. Aku
tidak perlu izin siapapun untuk menjumpai raja manapun. Aku tidak takut
siapapun yang perkasa dan zhalim. Aku tidak ragu untuk menjumpai siapapun yang
sombong dan tertipu. Mendengar ucapannya, si zhalim itu menjadi takut. Tubuhnya
mulai bergetar, sehingga ia jatuh tersungkur. Kemudian dengan penuh kerendahan ia berkata, “Apakah anda
malaikat maut ?” Dijawab,”Ya, tidak ragu
lagi.” Sikejam dan zhalim itu memohon, “Tolong, berilah sedikit peluang kepada
saya agardapat menulis surat wasiat.” Jawab malaikat maut, “Peluang itu sudah
terlewat dan hilang darimu. Alangkah sesalnya ! Masa hayatmu telah berakhir.
Nafas-nafas sudah kehabisan, masamu sudah berakhir. Kini kamu tidak berpeluang
lagi untuk melakukan apapun kebaikan
walaupun sedikit.” Si Zhalim itu bertanya, “kemanakah tuan akan membawa saya
?.” Jawab Malaikat, “Kepada amalanmu yang telah pergi mendahului (kamu akan
diberikan tempat tinggal sesuai amalanmu). Tempat tinggal seperti yang telah
kamu bangun didunia ini akan kamu dapati di sana.” Dia berkata, “Saya belum
melakukan amalan baik apapun dan juga tidak pernah membangun tempat tinggal
apapun yang baik untuk diri saya, “ Jika begitu, maka aku akan membawa kamu
kepada,
كَلَّآۖ إِنَّهَا لَظَىٰ ١٥ نَزَّاعَةٗ لِّلشَّوَىٰ ١٦
“Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya
neraka itu adalah api yang bergolak. Yang mengelupas kulit kepala” ( AL Maa’arij :
15 – 16 )
Kemudian malaikat maut menyeret dan mencabut
nyawanya. Semua ahli rumah itu menjerit dan menangis. Yazid Raqqasyi rah.a.
berkata, “Sekiranya ahli rumah itu dapat mengetahui apa yang terjadi pada
mayit, maka mereka akan menangis lebih keras lagi, karena mereka lebih
mengasihi diri sendiri daripada mengasihani orang lain. “ (Ihya)
sanad : Mudzakarah Maut _ Syeikhul hadits Maulana Zakariyya rah.a.
Pustaka Nabawi Cirebon - tlp. 0231-341671
sanad : Mudzakarah Maut _ Syeikhul hadits Maulana Zakariyya rah.a.
Pustaka Nabawi Cirebon - tlp. 0231-341671
0 komentar:
Posting Komentar
WHAT IS YOUR OPINION?