AJAL KAN DATANG.... |
1. Seorang ahli berkata, : “Aku berdoa kepada Allah, agar
diperlihatkan keadaan penghuni-penghuni kubur kepadaku. Pada suatu malam aku
bermimpi bahwa hari kiamat sudah terjadi dan manusia mulai keluar dari kuburnya
masing-masing. Sebagian mereka berbaring diatas sutera yang sangat istimewa.
Sebagian lainnya bersandar diatas kusen sutra, Sebaian lagi bersandar diatas
tahta-tahta yang tinggi. Sebagian lain di atas bunga-bunga. Sebagian lagi
sedang tertawa dan sebagian lagi sedang menangis. Aku berkata, “Ya Allah,
alangkah baiknya jika mereka semua dalam keadaan yang sama.” Salah seorang
berkata, “Perbedaan ini disebabkan amalan mereka. Yang berbaring diatas sundus
adalah yang bertabiat baik. Yang
bersandar di atas kusen-kusen sutera adalah orang-orang syahid. Yang berada
diatas bunga-bunga adalah mereka yang telah banyak berpuasa. Yang tertawa
adalah mereka yang bertaubat. Yang menangis adalah mereka yang berdosa. Yang
berada pada martabat yang tinggi (mungkin yang berada di atas tahta-tahta yang
tinggi) adalah mereka yang telah berkasih-sayang antara satu sama lain karena
Allah. “ (Rawdh)
2. Seorang pencuri yang suka menggali kubur, lalu mencuri
kain kafan dari mayat didalamnya. Suatu ketika, ia menggali sebuah kubur dan
melihat penghuni kubur itu sedang menduduki satu tahta yang tinggi. Di
hadapannya ada Al Quran terbuka yang sedang ia baca. Di bawah tahtanya mengalir
sebuah sungai. Ketika melihat pemandangan ini, pencuri kain kafan itu sangat
terkejut, sehingga ia jatuh pingsan. Orang-orang pun mengeluarkannya dari
kubur. Setelah tiga hari, baru dia sadar. Ketika ditanya, Mengapa? Maka dia
menerangkan semua peristiwa aneh dalam kuburan tersebut. Mereka semua ingin
melihat kuburan tersebut. Pencuri itu ingin menunjukkannya tetapi dalam
mimpinya, ia melihat penghuni kubur itu berkata, “Jika kamu menunjukkan kuburku
kepada siapapun, maka kamu terperangkap ke dalam suatu musibah yang besar.”
Maka dia tidak jadi menunjukkannya. (Rawdh).
3. Syekh Abu Ya’qub Sunusi rah.a. berkata, “Seorang murid
saya datang menemui saya, lalu berkata, ‘saya akan mati esok pada waktu Dzuhur.’
“Esok harinya, ia datang ke Mesjidil haram dan mengerjakan sholat Dzuhur, Lalu
bertawaf di Baitullah, kemudian menjauh dari Masjidil Haram dan meninggal
dunia. Syeikh Abu Ya’qub rah.a. berkata, “Ketika saya meletakkan mayatnya
dikubur, ia membuka matanya”. Syekh berkata kepadanya, “Hidup setelah mati.”
Dia menjawab, “Saya hidup. Setiap orang yang mencintai Allah akan terus hidup.”
(Rawdh)
4. Seorang ahli wara’ berkata, “Ketika saya memandikan mayat
salah seorang murid saya. Tiba-tiba ia (nayat) memegang jari saya. Saya berkata
kepadanya, “Lepaskan jariku. Saya tahu kamu belum mati, hanya berpindah dari
satu kehidupan ke kehidupan lainnya.” Dia pun melepaskan jari saya.
5. Syeikh Ibnu Jalaa rah.a. – seorang ahli wara’ yang masyhur berkata, “Bapak saya meninggal dunia. Ketika mayatnya diletakkan diatas papan unutk dimandikan, ia tertawa. Orang-orang yang akan memandikannya lari dari situ. Tiada siapapun yang berani memandikannya. Akhirnya salah seorang ahli wara’ lainnya, yaitu kawan akrab bapak saya datang, dan beliaulah yang memandikannya.” ( Rawdh)
Singkatnya , masih banyak peristiwa kematian mereka para
pencinta Allah, dimana keadaan setelah mati adalah senangm tertawa, gembira dan
sebagainya. Hal ini dinukilkan oleh pengarang kitab Rawdh. Sebagian peristiwa
juga menceritakan bagaimana setelah mati, hal itu telah dinukilkan di dalam
kitab Isti’ab oleh Hafizh Abdul Barr rah.a. . Beliau menulis juga mengenai Zaid
bin Khoijah ( tanpa riwayat yang bertentangan) bahwa ia berbicara setelah mati.
Dan beliau juga menukilkan mengenai beberapa orang sahabat ra. Yang mereka
dapat berbicara setelah wafatnya.
Mudzakarah Maut – Syeikhul Hadits Maulana Zakariya rah.a.
Mudzakarah Maut – Syeikhul Hadits Maulana Zakariya rah.a.
Pustakan Nabawi – Cirebon
0 komentar:
Posting Komentar
WHAT IS YOUR OPINION?