Hari Idul Adha adalah hari untuk memperingati pengorbanan
Nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim as adalah contoh orang yang tidak perduli dengan
apa saja, asalakan taat kepada Allah SWT. Tidak perduli dengan apa saja
asalakan dapat ridho Allah SWT. beliau dan keluarganya tinggal di Syam, di
tanah yang subur makmur, tetapi beliau hijrah ke Makkkah Mukarromah yang kering
kerontang hanya semata-mata karena mencari ridho Allah SWT.
Ketika beliau sudah tua tidak punya anak, akhirnya beliau
berdoa kepada Allah " Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak)
yang termasuk orang-orang yang saleh (S.Ash Shaffat : 100). Dikasihlah anak,
yaitu Ismail as, tetapi ketika datang perintah Allah supaya anak itu
disembelih, maka Nabi Ibrahim juga tidak perduli, anakpun disembelih.. Akhirnya
ALlah membuktikan kepada Nabi Ibrahim As, dan sebagai contoh untuk kita
semuanya, bahwa orang yang berani mengurbankan apa yang dia cintai karena Allah
SWT, maka akhirnya kehidupannya akan diberkahi.
BARANGSIAPA MENINGGALKAN SESUATU KARENA ALLAH, ALLAH AKAN
GANTI YANG LEBIH BAIK.
Nabi Ibrahim meninggalkan Irak, Negeri kelahirannya, karena
Allah beliau pindah ke Syam, maka Allah berikan tempat yang lebih baik, Di sana
akhirnya menjadi markaz para nabi dan rasul as. Di Syam yang lebih baik, hanya
karena Allah juga beliau pindah ke Makah, maka Makkah menjadi lebih baik dari
Syam, dimana disanalah tempat diutusnya Sayyidul Anbiya'baginda Muhammad saw.
Semua pengurbanan yang dibuat oleh Nabi Ibrahim as, akhirnya
membuat barokah datang dalam kehidupannya. Yang kurban bukan hanya beliau, tapi
juga keluarganya maka akhirnya tidak ada keluarga yang lebih barokah darpada
keluarga Ibrahim as,. Dari keluarga inilah Allah memilih nabi - nabi, rasul
-rasul. Dari keluarga inilah, Allah memilih Baginda Nabi Muhammad saw. Tidak seorang
seorang nabi atau rasulpun setelah Nabi Ibrahim as, kecuali mesti berasal dari
keturunan Nabi Ibrahim as.. Hampir semua nabi-nabi dan rasul-rasul yang
diceritakan Allah dalam Al Quran adalah semua anak cucu Ibrahim as. Maka
Ibrahim dikatakan Abul 'Anbiya, kakeknya para nabi, kenapa dikatakan jadi
kakeknya para nabi karena beliu berkorban.
Kalau kita berkorban karena agama Allah SWT, kita pasti akan
lihat diantara anak cucu kita nanti akan muncul orang-orang yang menggembirakan
hati didunia dan akhirat...Maka setiap sholat kita mesti membaca sholawat
Ibrahimiyyah : " Allahumm sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa
'ala ali Sayyidina Muhammad. Kama shollaita 'ala Sayyidina Ibrahim wa
'ala ali Sayyidina Ibrahim "
Ini diajarkan oleh Nabi kita, agar kita senantiasa
mengingati kehidupan yang mulia dari kehidupan Nabi Ibrahim as, Dirinya dikurbankan
sampai dibakar karena agama, maka akhirnya beliau menjadi kholilullah (kekasih
Allah). Anaknya dikorbankan karena kecintaannya kepada Allah, akhirnya
anak-anaknya jadi nabi - nabi dan rasul -rasul. Tanahnya dikorbankan karena
Allah, maka Allah jadikan Makkah Mukarromah, Mina dan sekitarnya sebagai tempat
jemaah haji, tempatnya orang-orang beribadah seluruh dunia. itu semua adalah
wakafnya Nabi Ibrahim as, sehingga setiap ada orang yang haji, setiap ada orang
yang sholat, maka Nabi Ibrahim as, akan dapat pahalanya juga. Alangkah
berunutngnya jejak Nabi Ibrahim as, dan beruntungnya orang -orang yang mengikuti
jejak beliau yang mulia.
Maka amalan yang terbaik pada hari raya idul Adha adalah
menyembelih kurban, meniru-niru (tasyabbuh) dengan pengorbanan nabi Ibrahim
as,. Hanya meniru saja, padahal sama sekali berbeda dengan pengorbanan kita
dengan pengorbanan nabi Ibrahim as, beliau mengorbankan anaknya sedang kita
mengorbankan anak kambing atau anak sapi saja. Tapi karena ini adalah amalan tasyabbuh
maka Allah menyukai amalan itu untuk kita,
Maka dalam hari idul adha, semestinya kita mengambil kesimpulan,
mengambil keputusan bahwa kalau kita berani berkorban apa yang kita cintai demi
cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya pasti kita akan menjadi orang - orang
yang dimuliakan di dunia dan akhirat ......
Jika sekiranya Ibrahim as tidak mau mengurbankan anaknya
Ismail As, karena berpikir kalau dia korbankan anaknya akan mati, padahal
anaknya mau tidak mau akan mati juga, tapi Ibrahim as tidak akan mendapatkan
kemuliaan apa-apa. Tapi ketika anaknya dikurbankan justru tidak mati-mati,
menurunkan nabi -nabi.
Maka begitu juga dengan diri kita, kalau tidak dikurbankan
akan mati juga, harta kita jika tidak dikurbankan akan kita tinggalkan juga...
Kurbanlah untuk agama, jika tidak maka kamu akan kurban tapi
bukan untuk agama !
Matilah dalam perjuangan agama kalau tidak maka kamu akan
mati juga, tapi tidak dalam perjuangan agama !
Sibuklah dalam amal - amal agama, kalau tidak kamu akan
sibuk juga tapi bukan dalam amal agama, sehingga kamu akan rugi !
Hari Idul Adha, hari idul kurban, hari kegembiraan untuk
orang- orang yang mau kurban !!
Happy Id Mubarak !!!!
Happy Id Mubarak !!!!
( Inpirated by the lecture of masyaikh temboro )
0 komentar:
Posting Komentar
WHAT IS YOUR OPINION?