APABILA HANDPHONE BERBUNYI JIKA SEDANG SHOLAT ...



BAGIAN 1

Mematikan handphone ketika didalam sholat
Pertanyaan :
Apa yang harus dilakukan jika `handphone` berbunyi pada saat sholat? Perlukah kita mufarakah (keluar) dari sholat? Bolehkah kita mematikan `handphone` (handset) yang bebunyi di dalam sholat atau meneruskan sholatnya dan membiarkan `handphone` terus berbunyi?
Jawab:
Pertama kali yang perlu kita lakukan adalah mematikan handphone sebelum sholat. Apabila seseorang lupa melakukannya dan handphone itu berbunyi, maka dengan pergerakan yang minimum (amaalulqaliil), dia seharusnya menekan batal panggilan pada handphone, contoh: seseorang membatalkan panggilan pada handphone dengan menggerakkan tangannya pada saku yang terdapat handphonenya dan solatnya itu masih sah. Seseorang tidak perlu mufarakah (keluar) dari solatnya. Apabila seseorang membiarkan handphone terus berbunyi sholatnya tetap sah, akan tetapi dia berdosa karena menganggu orang lain yang sedang sholat.

BAGIAN 2
Pertanyaan :
Apakah perbedaan antara `amaalulqaliil` dan `amaalulkatsiir`?
Jawab:
Terdapat ikhtilaf (perbedaan pendapat) diantara para fuqahaulkiraam dalam menterjemahkan maksud `amaalulqaliil` dan `amaalulkatsiir`. Pendapat yang diambil oleh sebahagian besar ulamaulkiraam ialah suatu perbuatan/tindakan yang memberi kesan kepada orang yang berada di sekitar yang tidak di dalam sholat ialah `amaalukatsiir`, sedangkan perbuatan/tindakan yang tidak menimbulkan perhatian/kesan ialah `amaalulqaliil`.

BAGIAN 3

Pertanyaan :
Apa yang perlu dilakukan apabila handphonenya terus berbunyi berulang kali di dalam sholat? Setelah menekan batal panggilan pada handphone, bolehkah menekan batal panggilan pada kali yang kedua jika handphone terus berbunyi?
Jawab:
Seseorang boleh menekan batal panggilan pada handphone secara berulang dan ini termasuk dalam `amaalulqaliil`. Apabila suatu perbuatan/tindakan menekan batal panggilan pada handphone secara berulangan menjadi gerakan yang jelas dapat dilihat orang yang berada di sekitar yang tidak di dalam sholat, dan orang yang di dalam sholat itu merasakan tidak berada di dalam sholat, maka sholat orang itu menjadi batal hukumnya.

BAGIAN 4

Pertanyaan :
Berapa kali seseorang boleh menekan batal panggilan pada handphone dalam gerakan yang sama? Berapa kali seseorang boleh menekan batal panggilan pada handphone sepanjang di dalam sholat, dan bagaimana sholat seseorang jika dia menekan batal panggilan pada handphone sebanyak 3 kali di dalam gerakan yang sama?
Jawab:
Sebenarnya seseorang dibolehkan untuk menekan batal panggilan pada handphone sebanyak 3 kali dengan syarat bahwa pergerakan yang minimum (`amaalulqaliil`). Sholatnya masih sah apakah gerakan itu dibuat didalam gerakan yang sama atau lebih dari satu pergerakan.
Catatan:
1- 3 gerakan tersebut tidak boleh secara berturut-turut.
2- 3 pergerakan itu sekurang-kurangnya harus ada jeda waktu di mana seseorang boleh membaca “Subhana Rabbial A`laa” lebih dari 3 kali. Jika 3 gerakan itu semuanya dibuat dalam jarak waktu yang sama dalam membaca 3 tasbih atau kurang, menurut satu pendapat hal ini termasuk `amaalulkatsiir` dimana hal tersebut dapat membatalkan sholat. Oleh karena itu, langkah hati-hati perlu diambil.

BAGIAN 5

Pertanyaan :
Seseorang tidak mampu menekan batal panggilan pada handphone dengan perbuatan (`amaalulqaliil`). Jika orang itu membiarkan handphone berbunyi, sholatnya dan sholat jamaah lain akan terganggu. Dalam kasus ini, bolehkah dia mufarakah (keluar) dari sholatnya dan mematikan handphonenya supaya sholat disambung/diteruskan dengan tenang?
Jawab:
Jika seseorang tidak mampu menekan batal panggilan pada handphone dengan perbuatan `amaaluqaliil`,maka walaupun ada gangguan dari bunyi handphone, dia tidak boleh mufarakah (keluar) dari sholatnya. Mufarakah (keluar) dari sholat bergantung pada keadaan tertentu. Gangguan di dalam sholat adalah tidak sah didalam syar’i untuk mufarakah (keluar) dari sholatnya. (namun,seseorang itu bersalah karena menganggu sholat berjamaah. Kerana itu,setiap orang perlu memastikan setiap handphonenya telah di `off`kan sebelum mulai sholat.)

BAGIAN 6

Pertanyaan :
Adakah perintah/anjuran berkaitan penggunaan Adzan atau ayat-ayat Al-Quran sebagai ringtone pada handphone?
Jawab:
Tujuan penggunaan ringtone pada handphone ialah untuk memberitahu kita bahwa ada orang lain ingin berbicara dan menghubungi kita. Ia adalah seperti orang yang mengetuk pintu rumah kita. Untuk menggunakan Adzan atau ayat-ayat Al-Quran untuk tujuan memberitahu kita bahwa ada panggilan adalah tidak tepat dan tidak sesuai. Hal tersebut merupakan salah satu perbuatan yang kurang beradab/tidak sopan untuk menggunakan kalimat yang suci dengan cara ini. Inilah sebabnya para fuqaha dan ulamaulkiraam melarang penggunaan kalimat-kalimat suci ini untuk tujuan seperti ringtone dan yang kurang sesuai dengannya. Oleh karenana itu adalah salah untuk download Adzan, Naat, Qasidah, Zikir dan ayat-ayat Al-Quran sebagai ringtone.
Dengan lebih terperinci lagi, kadang-kadang handphone seseorang secara tiba-tiba berbunyi pada saat di dalam toilet. Akibatnya ringtone yang digunakan (Naat, Qasidah, Zikir dan ayat-ayat Al-Quran) berkumandang di dalam toilet. Hal ini seolah-olah tidak menghormati dan tidak beradab dengan kalimah-kalimah tersebut. Oleh karena itu setiap orang perlu melatih dan mengingatkan dirinya bahwa tidak menggunakan Azan, Naat, Qasidah, Zikir dan ayat-ayat Al-Quran sebagai ringtone, gunakanlah hanya ringtone yang normal saja.

BAGIAN 7

Pertanyaan :
Apakah dibenarkan untuk mengguna ringtone yang berbentuk hiburan/nyanyian/musik?
Jawab:
Hal ini tidak dibenarkan dan adalah dosa besar untuk menggunakan ringtone yang berbentuk hiburan/nyanyian/music pada handpone seseorang.

Referensi :
`Masail –e-mobile`
Karangan Mufti Muhammad Salmaan Mansurpuri
(beliau telah merujuk pada gurunya, Maulana Mufti Irtidaa Ul-Haq Hassan Saheb dan Darul Ifta,majlis fatwa dari Darul Uloom Deoband)
Mazahirul Uloom,Saharanpur,India.

Sumber: KLIK AJA

Share on Google Plus

About Rizal Palangiran

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

WHAT IS YOUR OPINION?