Sering kita dengar didalam masyarakat,perkataan bahwa apa yang dibuat oleh Jamaah Tabligh yaitu suka pergi dakwah dengan tinggalkan rumah, anak , istri dan kampungnya adalah bid’ah. Merupakan perbuatan yang gak pernah dicontohkan oleh Nabi Saw. Bahkan dikatakan dholim kepada keluarga dsb.
Apakah memang betul seperti itu ? Kita kembali kepada sejarah kehidupan Nabi Saw dan Para Sahabat r.a.. Ternyata Para Sahabat Nabi saw sering tinggalkan anak dan istri untuk dakwah sebarkan agama. Ada yang pergi dakwah 3 hari, 10 hari, 40 hari, 4 bulan, dan 6 bulan. Bahkan ada sahabat yang pergi berdakwah sampai 27 tahun baru kembali jumpa anak dan istri.
Tak semua Sahabat Nabi saw adalah orang ‘alim. Dari 124 ribu sahabat , yang ‘alim banget hanya sekitar 10 orang, tapi semua sahabat nabi saw adalah DA’I yaitu penyebar agama. Sehingga agama yang turun di Arab sampai ke negeri kita, adalah asbab pengorbanan mereka. Dulu nenek moyang kita menyembah batu, keris, roh halus dsb. Kini kita mengenal dan menyembah Allah SWT asbab ada orang yang tinggalkan anak istrinya untuk pergi berdakwah ke negeri kita.
Satu Jamaah dakwah datang ke Amerika, ketika mereka buat Jaulah maka seorang wanita lari ke mesjid untuk menyatakan diri masuk Islam. Begitu juga satu jamaah gerak di Inggris, ketika berjaulah dari rumah ke rumah, datangi satu rumah, ketika dibuka ternyata tuan rumah sudah siap-siap untuk bunuh diri (lengkap dengan tali tergantung) tapi asbab jamaah datang maka dia gak jadi bunuh diri dan akhirnya ikut jamaah ke mesjid.
Ada juga jamaah dikirim ke China untuk dakwah. Sampai di satu mesjid, satu orang kampung yang seorang mu’allaf bawa jamaah tersebut ke pemakaman umum di dekat mesjid. Sambil menunjuk makam satu persatu, mu’allaf itu katakan : “tuan-tuan, ini adalah kuburan ayah saya, yang ini kuburan paman saya, yang itu adalah kuburan kakek saya, yang disana itu adalah kuburan sepupu saya. Jadi rata-rata yang dikubur disini adalah keluarga dekat saya!”. Sambil menangis mua’allaf tersebut kemudian berkata lagi,”Ketahuilah tuan-tuan, mereka semua telah meninggal dunia dalam keadaan KAFIR dan mereka akan kekal di NERAKA… ini terjadi karena kalian terlambat dating kemari untuk dakwah…”. Mendengar perkataan mu’allaf tersebut maka semua jamaah menangis…. Ampuni kami ya Allah!
Satu jemaah pergi ke Nicaragua, Amerika Selatan. Satu malam, orang datang ajak jemaah itu untuk pergi ke satu rumah. Mereka ini berbahasa Spanyol. Di sana ada satu orang tua yang berasal daripada negara Syria dalam keadaan nazak hampir meninggal dunia.Keluarganya beritahu bahawa ayah mereka memberikan wasiat yaitu dia inginkan jenazahnya diuruskan oleh orang Islam. Maka mereka pun mencari dan dengan izin Allah SWT, mereka telah jumpa jemaah ini. Jemaah ini sempat datang ke rumahnya dan mentalkinkannya untuk ucapkan kalimah syahadah. Dengan izin Allah SWT, dia telah mengucap kalimah syahadah sebelum dia meninggal dunia. Maka jemaah ini telah menguruskan jenazahnya dengan begitu baik sebagaimana yang sepatutnya, seolah-olah seperti mengebumikan saudaranya sendiri.
Maka anak-anak orang tua ini dan isteri dia yang tidak beriman telah melihat bagaimana jemaah ini menguruskan jenazah dan seluruh keluarga ini telah memeluk agama Allah SWT.
Jadi bisa kita bayangkan apa yang terjadi, jika umat Islam hanya tinggal dirumah saja tak mau menyebar ke seluruh alam, bagaimana orang-orang kafir akan dapat hidayah ? Maka orang yang katakan tinggalkan anak-istri untuk dakwah adalah bid’ah, sedang dia sendiri tinggal di rumah, gak kemana-mana untuk dakwah, hanyasholat,ngaji, balik lagi ke rumah, cari duti buat anak istri, justru kehidupan dialah yang bid’ah ! Karena kehidupan seperti ini gak dikenal di zaman sahabat!. Semua Sahabat tinggalkan anak istri untuk dakwah, bahkan merupakan satu aib kalau ada sahabat yang meninggalnya di rumah bukan di Jalan Allah.
Kalau orang Islam hanya seperti ini, sedangkan orang-orang kafir bergerak habis-habisan dari rumah ke rumah, dari kampong ke kampong, maka ini adalah berbahaya. Seperti di Bangladesh, 40 orang misionaris wanita keluar dari Italia dan bergerak satu tahun di Bangladesh dan dakwahkan Kristen di sana. Akhirnya 200 ribu orang Bangladesh jadi murtad.
Batu karang yang kuat pun lama kelamaan akan terkikis dan hancur karena diam saja sedang air laut setiap hari bergerak menghantamnya. Begitu pula halnya agama Islam di Indonesia, biar jumlahnya besar tapi kalau diam saja sementara orang-orang kafir bergerak terus sebarkan ajarannya lewat music, film dan sebagainya, maka lama kelamaan akan habis juga. Lihat aja sekarang, setiap tahun jumlah umat Islam di Indonesia semakin berkurang….
Jika kita sedang duduk santai diteras, dan tiba-tiba di depan kita lewat seorang kakek tua yang naik sepeda dan diboncengannya ada sekarung beras yang bocor, berasnya pun tumpah sedikit demi sedikit. Maka akan kita risau dan kasihan kepada kakek tersebut kalau berasnya sampai tumpah semua. Pasti kita akan segera bergegas untuk memberitahu dia !. Jadi seperti itu juga kerisauan kita dengan keadaan saudara muslim kita yang setiap hari imannya keluar sedikit demi sedikit (tinggalkan sholat dsb). Kita akan kasihan dengan mereka jangan sampai mati dalam keadaan iman sudah habis….
Untuk itu kita perlu luangkan waktu untuk belajar dakwah ‘ala minhajin nubuwwah ( dakwah dengan cara nabi ). Kita buktikan kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, dengan mengorbankan sebagian waktu dan harta kita untuk keluar di jalan Allah, minimal 4 bulan seumur hidup ! Untuk tahap awal kita keluar di jalan Allah 3 hari…. Datanglah kepada jemaah yang sedang bergerak atau ke markaz dakwah terdekat !
(DOA : YA ALLAH, JIKA MEMANG USAHA DAKWAH & TABLIGH INI ADALAH USAHA YANG ENGKAU RIDHOI, MAKA IKUTKAN SAYA DIDALAMNYA SAMPAI MATI DAN SEBARKANLAH USAHA INI KE SELURUH ALAM. TAPI JIKA USAHA DAKWAH & TABLIGH INI ADALAH USAHA YANG ENGKAU MURKAI, MAKA JANGAN IKUTKAN SAYA & HANCURLAH USAHA INI ! AMIIN…)
Subhanakallahuma wa bi hamdika, asyhadu an laa ilaaha illa anta wa astaghfiruka wa atuwbu ilaik……
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar
WHAT IS YOUR OPINION?