Jamaah Tabligh, Usaha Dakwah Yang Penub Kesederhanaan

 Oleh: Ust Saeed Kamyabi

Ketika kita melihat sesuatu dari kejauhan, sering kali kita terjebak dalam penilaian yang keliru. Sama seperti melihat gunung yang tampak seperti hutan belantara dari jauh, atau sebuah rumah sederhana yang terlihat tidak lengkap. Padahal, jika didekati, barulah kita memahami ada jalan setapak, mata air, dan kehidupan yang kaya di gunung itu; atau ruangan yang nyaman dan fasilitas lengkap di dalam rumah tersebut. Begitulah Jamaah Tabligh—sebuah gerakan dakwah yang sering disalahpahami karena penilaian dari luar.

Salah satu kesalahpahaman utama adalah menganggap Jamaah Tabligh sebagai nama kelompok tertentu. Padahal, istilah ini lebih merujuk pada sebuah gerakan dakwah yang bersumber dari ajaran Islam. Tabligh, yang berarti menyampaikan, adalah kewajiban bagi setiap umat Nabi Muhammad SAW. Rasulullah bersabda, “Sampaikan dariku walau satu ayat.” (HR. Bukhari).

Gerakan ini bertujuan menghidupkan semangat dakwah di kalangan umat Islam, tanpa memandang latar belakang atau perbedaan organisasi. Mereka yang terlibat dalam Jamaah Tabligh berasal dari berbagai profesi, seperti ulama, hafiz Al-Qur’an, pengusaha, buruh, polisi, tentara, politisi, atlet, bahkan artis. Di Indonesia sendiri, anggotanya tidak terbatas pada satu golongan, melainkan mencakup warga dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan berbagai latar belakang lainnya.

Kesederhanaan para anggota Jamaah Tabligh sering kali menjadi alasan munculnya salah paham. Pakaian yang sederhana, gaya hidup yang bersahaja, dan kebiasaan menginap di masjid membuat sebagian orang menilai mereka tidak modern atau bahkan kurang memahami agama. Namun, di balik itu semua, ada misi besar untuk memperbaiki akhlak dan mempererat hubungan dengan Allah SWT.

Gerakan ini telah menyentuh hati jutaan orang di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa kisah nyata tentang perubahan yang terjadi:

  1. India: Seorang pemuda yang dulunya tenggelam dalam dunia narkoba dan kekerasan berubah total setelah bergabung dengan Jamaah Tabligh. “Saya merasa hidup saya tak bermakna, hingga seseorang mengajak saya ikut khuruj. Kini, saya berusaha menjadi pribadi yang lebih baik,” katanya.
  2. Australia: Di Perth, seorang pemuda yang sebelumnya jauh dari agama Islam menceritakan pengalaman spiritualnya. “Awalnya saya ragu. Tapi setelah ikut program khuruj, saya menyadari betapa pentingnya hidup untuk ibadah. Jamaah Tabligh membantu saya kembali ke jalan Allah,” ujarnya.
  3. Indonesia: Mantan preman dari Jakarta Selatan mengisahkan transformasi hidupnya setelah diajak oleh Jamaah Tabligh. “Dulu saya sering buat onar di pasar. Tapi setelah ikut dakwah, saya belajar arti sabar dan mengubah hidup saya. Sekarang, saya malah mengajak teman-teman untuk shalat berjamaah.”
  4. Inggris: Seorang remaja di London yang dulunya hidup bebas mengakui bahwa Jamaah Tabligh membantunya menemukan makna hidup. “Saya diajarkan cara memperbaiki diri tanpa merasa dihakimi,” katanya.
  5. Afrika Selatan: Banyak komunitas Muslim di Cape Town yang awalnya terpecah belah kini bersatu kembali setelah kedatangan Jamaah Tabligh. “Mereka membawa pesan yang damai dan universal, sehingga kami merasa terinspirasi,” ujar seorang tokoh masyarakat.

Jamaah Tabligh adalah cerminan keanekaragaman umat Islam. Anggotanya mencakup banyak profesi, mulai dari buruh hingga pengusaha, dari tentara hingga politisi. Tidak ada sekat organisasi atau mazhab, karena yang ditekankan adalah semangat dakwah untuk kebaikan bersama. Di Indonesia, kontribusi Jamaah Tabligh terasa nyata di berbagai pelosok negeri, membantu menghidupkan masjid-masjid yang semula sepi.

Jamaah Tabligh bukanlah nama kelompok atau organisasi tertentu, melainkan sebuah gerakan dakwah yang lahir dari semangat Islam untuk menyampaikan kebaikan kepada sesama. Kesederhanaan mereka sering kali disalahpahami, tetapi bagi mereka yang pernah berinteraksi langsung, gerakan ini membawa pesan damai dan perubahan nyata.

“Kalau harus ada nama, maka saya akan namai tahriqul iman, gerakan iman, itu juga tidak perlu” kata Maulana Ilyas, pengazas gerakan ini.

Nah, daripada menilai dari jauh, mari kita mencoba memahami lebih dalam. Karena di balik pakaian sederhana dan kebiasaan yang terlihat asing, terdapat misi besar untuk membangun akhlak, memperkuat ukhuwah, dan mengembalikan umat Islam kepada jalan yang benar. Jamaah Tabligh adalah bukti bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil dengan niat yang tulus, mulai dari tiga hari saja.

BSD City Rawabuntu 9 Dec 2024

Sanad ; klik disini 

Share on Google Plus

About Rizal Palangiran

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

WHAT IS YOUR OPINION?