SUNNAH VERSUS NEW WORLD ORDER BAGIAN 3

Perlawanan nyata /The Real Fight



Saudaraku, saya pun menyadari bahwa saya dan mungkin juga anda adalah seseorang yang bebas, dengan jiwa pemberontak. Namun dengan kesadaran ini sekarang saya memahami bahwa perlawanan terhadap misi “Tatanan Dunia Baru”( new word order) yang telah banyak menyulut konflik politik dan perang peradaban, bukanlah dengan demontrasi turun kejalan dengan mengibarkan bendera anarchy, bukan dengan kekuatan suara kebencian microphone dan music, bukan LSM-LSM yang anda ada dan bangga didalamnya sebagai aktivis, bukan dengan karya-karya seni simbol perlawanan kalian.. Saya katakan dengan jelas bahwa kalian tertipu dalam pencarian nilai-nilai. Saudaraku Penilaian yang sesungguhnya datang dari ALLAH, bukan dari masyarakat. Semoga anda mengerti maksud saya.

Menyelesaikan perkara dunia bukan dengan cara dunia, itu seperti menyembuhkan penyakit dengan sebab penyakit. Melainkan dengan cara yang ALLAH kehendaki yaitu dengan cara akhirat dengan mengamalkan amalan-amalan akhirat, mengamalkan agama secara sempurna, melakukannya dengan cara nabi saw. Dan memulainya pun juga sebagaimana nabi memulai, yaitu dengan Dakwah.

Tidak akan pernah ada Negara islam, yang Allah swt. janjikan ialah kekhalifahan. Freemasonlah yang membentuk Negara-Negara. Ia membentuk Negara untuk memperluas jangkauan jaring laba-labanya untuk mengontrol kita. Dari sub pemerintahan ke kelurahan, rw, rt hingga rumah-rumah kita. Lalu mengapa kita inginkan Negara islam? Saudaraku islam tidak akan pernah bersatu dan sudah menjadi ketetapan ALLAH/sunatullah bahwa agama ini akan terpecah belah, dan muncul firqah-firqah. Nanti hanyalah orang-orang mukmin yang telah “teruji” yang akan Allah swt. pilih menjadi penegak-penegak agama ALLAH dipimpin Oleh Imam Mahdi menuju kejayaan islam dibawah khilafah.

Dan sudah menjadi sunatullah/ketetapan ALLAH bahwa untuk mendapatkan kejayaan harus diawali dengan proses atau kerja , dan proses itu ialah dakwah. Dan dakwah-nyapun harus dengan cara nabi, bukan dengan spanduk, mimbar ke mimbar, tidak dengan media, bukan propaganda, bukan dengan musik. Intinya tidak ada yang dikurang dan ditambah-tambahi tidak ada inovasi dalam Dakwah Nabi saw. Perbaikan umat yang utama Hanya bisa dilakukan dengan cara terdahulu.. tidak ada cara lain.

Imam Malik Rah. A . berkata “ tidak akan baik umat pada kurun (abad) terakhir ini kecuali (dengan cara ) sebagaimana perbaikan Umat terdahulu”.

Saya beri sedikit pengalaman yang terjadi pada saya. Yang juga dialamai oleh sebagian orang. Disini saya hanya ingin berbagi. Semoga Allah tetapkan saya dalam iman juga menilai lurus niat saya. Dan menjauhkan saya dari maksud buruk yang melintas dihati. Bisa disebut saya ini phobia terhadap islam. Hukum-hukum islam adalah momok yang sangat menakutkan bagi semangat dan kebebasan jiwa muda saya. namun setelah ALLAH angkat saya dari kegelapan kepada cahaya, saya dapat melihat kenyataan, mengetahui benar dan salah, dan memahami apa dan untuk apa hidup hingga akhirnya saya setujui hukum-hukumnya tanpa adanya doktrin tanpa penekanan semua atas dasar kesadaran, ya kesadaran yang ada karana kasih sayang ALLAH terhadap saya, saya rasakan itu, jika tidak karna kasih sayang-Nya mungkin saya udah tercampakan dalam keadaan hina/mati dijalanan dalam keadaan bermaksiat.

Karna kesadaran itulah dengan sendirinya saya copoti gambar-gambar di dinding kamar saya, saya tinggali pergaulan lama dan terus saya belajar memaksimalkan kemampuan saya dalam ZUHUD terhadap Dunia, walau kenyataannya berat dan sulit, semoga ALLAH berikan kemudahan atas saya. Karna intisari ajaran islam dan sekaligus solusi masalah dunia ialah sikap Zuhud.

Oya apa yang saya alami, perubahan dalam diri saya, keinginan untuk memperjuangkan agama dan menghidupkan sunnah juga dialami oleh banyak kalangan yang ada didalam usaha dakwah & tabligh. Diantara mereka ada Penjabat, Konglomerat, Dokter, Dosen, Artis, Musisi, mahasiswa, Polisi/TNI, Guru, karyawan,Preman, Petani dll. Dan ketika keyakinan yang betul terhujam dihati mereka dan kesadaran akan kebenaran nilai-nilai islam terwujud, maka yang terjadi ialah Jazbah/gairah untuk terus beramal dan hasrat untuk selalu hidupkan sunnah disetiap keadaan agar tegaknya syariat akan semakin kuat. Dan keberadaannya akan terus mengikis perlahan-lahan setahap demi setahap tapi pasti. Kebathilan akan hancur oleh yang haq.

Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati ( Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya). ( Al Anbiyaa’:19 )

Tunggulah saatnya nanti ketika patung, logo, simbol-simbol, baliho juga reklame serta gambar porno yang sudah menjamur di seluruh dunia ini tumbang, tunggulah nanti, dimana kita tidak akan melihat lagi gemerlap madinah yang glamour dan berakhirnya wisata haji dimekkah. Tunggulah Saat ledakan nuklir yang radisasi-nya melenyapkan listrik sebagai sumber vitalitas manusia. Maka tiada lagi produksi, seluruh pabrik terhenti. Tidak ada lagi mesin pembunuh, tank, pesawat jet tempur, meriam maupun AK-empat tujuh. Uang sebagai nilai tukarpun telah berubah menjadi bilangan/digit. Sebagaimana berubahnya dinar dan dirham menjadi uang. Dan ketika nilai tukar tidak lagi ada pada saku kita melainkan menjadi data di computer. Maka lenyaplah segala kebutuhan. Dunia kelaparan. Tapi pada saat itu Orang-orang mukmin ( yang betul-betul beriman) makan cukup hanya dengan dzikir ( hadis) dan hingga akhirnya kita berperang dengan kuda dan panah (hadis). Tunggulah saat itu tiba, saat tegaknya syariat dimasa kejayaan islam diakhir zaman. Semua akan Tumbang dan lenyap oleh kesadaran umat yang penuh dengan keyakinan sempurna terhadap Allah swt. dan hukum-hukumnya. Sebagaimana tumbangnya 360 berhala disekitar Ka’bah oleh keimanan para sahabat. R.hum. Saat-saat kemenangan itu hanya sebentar lagi saudaraku, tidak lama lagi. Ini janji Allah, islam akan bangkit dari keterasingan menuju cahaya gemilang yaitu Cahaya yang muncul dari dahsyatnya iman dan amal shaleh, bukan cahaya dari gemerlap keangkuhan bangunan tinggi metropolis kebanggaan kaum hedonis dan palsunya iptek dambaan manusia yang berakal “pendek”.

Sekarang abad ke 14 kalender islam, 1429 tahun hijriah. Berkata ibnu Al Hafizh Ibnu Hajar ” para ahli sejarah telah bersepakat, bahwa masa umat Yahudi sampai kepada diustusnya Nabi Muhammad saw. adalah lebih dari 2000 tahun. Sedangkan masa kaum Nasrani dari yang 2000 itu adalah 600 tahun dan sebagian riwayat mengatakan lebih sedikit dari itu. maka dari itu, masa umur kaum muslimin menjadi lebih dari 1000 tahun secara mutlak” imam As suyuthi Ulama dan tokoh Ilmu pengetahuan juga dikenal sebagai “ lautan ilmu dan matahari pemahaman”. Dalam kitabnya “ Risalah pembuktian, bahwa umur umat islam lebih dari 1000 tahun”, beliau berkata: “ Atsar ( hadist-hadist dan Khabar ) yang ada menunjukan pada suatu kesimpulan, bahwa masa umat islam adalah lebih dari 1000 tahun. Dan tambahannya ( tambahan dari yang 1000 tahun itu ) tidak lebih dari 500 tahun” ( hal. 206)

Dan ada juga sebagian ulama yang mengatakan bahwa umur umat islam 1400 tahun lebih.. ulama tetapkan lebihnya ialah 1 abad, 100 tahun. Berarti mulai dari abad 14 ( 1400) 1429 menuju 1 abad kedepan (1500) ialah 71 tahun lagi. Namun dalam seabad kita tidak tahu kapan waktunya khilafah itu terbentuk tapi yang pasti kiamat tidak akan terjadi sebelum khilafah terbentuk. Sekarang, orang-orang non muslim mereka meyakini akan ramalan-ramalan akhir zaman. Berdasakan ramalan kalender peninggalan peradaban Inca suku Maya yang diyakini sebagian besar Humanis Amerika, mereka meramalkan bahwa akhir dunia ialah pada tanggal 25 desember 2012. Badan geologi internasional mengenai global warming menetapkan bumi akan tenggelam pada tahun 2030-2050, Mari saudaraku kita renungkan kembali semua ini.

Khilafah tidak mungkin tegak dengan instan, syariat tidak akan berjalan tanpa adanya keyakinan/iman yang betul. Sementara iman yang betul wujud setelah teruji.

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?( Al Ankabuuut: 2 )

Dan ujian itu ialah ada pada saat kita Dakwah. Dakwah ialah jihad yang sesungguhnya inilah jihad yang besar. Yaitu meninggikan kalimat Laa ilaha Illa Allah. Sebagaimana para Nabi a.s dan Rasulullah saw.diutus, sebagaimana puluhan ribu rombongan sahabat diberangkatkan keseluruh alam setelah Haji wada, itulah jihad. Dari 124.000 sahabat, kurang lebih 10.000 yang tetap di Haramain sisanya berangkat untuk keluar dijalan Allah, mereka berjuang menegakkan kalimat tauhid. Dan bukti lain bahwa hanya beberapa sahabat saja yang menetap, yaitu di BAQI’ ribuan sahabat terkubur disana, bukan puluhan ataupun mencapai ratusan ribu .

Setiap saat adalah jihad setiap kondisi dimana muslim berada adalah jihad. Sementara sikap dan perasaan menentang(ambivalen) terhadap Jihad, yang umum ada pada umat islam adalah kekeliruan akidah.

Barang siapa yang mati ia tak berperang, dan tidak niat berperang maka ia mati dalam kondisi Nifak/munafik ( HR. Muslim )

Tapi yang perlu kita ketahui bahwa Jihad perang bukanlah tujuan ia hanyalah keperluan. Kalau perang dalam hadis diatas kita pahami sebagai atraksi fisik dan suatu tujuan , lalu seperti apa jadinya dunia ini. Sekarang yahudi memusatkan konsentrasi kita pada kasus Palestine. Kita cenderung tergerak untuk membantu saudara kita disana. Disini kita berorasi, turun kejalan, memberikan perlawanan hingga tak sadar emosi kita tereksploitasi. Saya melihat ummat saat ini cendrung tergerak dengan isu-isu jihad, tergugah empati saat saudara semuslim disakiti.

Padahal musibah yang terjadi menimpa ummat saat ini ialah akibat dari pada kemaksiatan yang dilakukan oleh ummat islam itu sendiri. Ummat telah banyak kehilangan makna shalat bahkan tinggalkan shalat, ummat saat ini sering khianat dan mengkuffuri nikmat. Ummat saat ini saling menyakiti dan bermusuhan, pelukan palsu, rangkulan palsu, senyuman palsu.semua bukan lagi karna Allah Swt. Melainkan maksud tersembunyi dibalik sempitnya hati. Zina disetiap tempat, dijalan-jalan hingga dirumah-rumah, yang parahnya lagi kita bezina bersama keluarga kita didepan layar tv menonton wanita-wanita telanjang dan adegan ciuman yang dilakukan pasangan yang bukan muhrim, ini zina mata. Ulama katakan zina mata awal dari rusaknya kenikmatan ibadah. Saudaraku semua itu adalah sebab-sebab dari pada turunnya bencana.(Ya Allah aku berlindung padamu dari pada fitnah dunia dan wanita. Lindungilah aku dari kejahatan pandangan mata-ku)

Kita lihat di palestina rata-rata garis depan jihad ialah pemuda-pemuda yang sering menghabiskan waktunya dalam majelis lalai, mereka tertawa sambil main remi dalam waktu senggangnya. Motif perang mereka lebih berdasarkan fanatisme, mereka perang lebih lantaran gengsi antar kampung. Kita lihat sejarah dimana Pada tahun 1948 perang terjadi karna motif Qaumiyah(nasionalisme), 1967 dengan motif ”prinsip-prinsip revolusi” dan tahun 1973 seruan perang atas nama kemuliaan dan kebangkitan bangsa Arab. Subhanallah! Bukankah maksud jihad adalah untuk meninggikan agama Allah Swt! Kalaupun ada kemenangan, saya rasa itupun rahmat berupa Nusrotullah Ghaibiyah yang Allah berikan kepada Anak-anak kecil tak berdosa yang berani melawan tank dengan batu. Saudaraku mereka tentara-tentara seytan(yahudi) tahu bahwa mereka sulit mengeluarkan islam dari jiwa-jiwa ummatnya, melainkan menghancurkan akidah-akidahnya, karna mereka tahu bahwa sebajingan-bajingannya ummat islam mereka akan tersinggung apabila agamanya di lecehkan.

Ulama katakan perang saat ini bukan perang menolong ummat islam tapi perang menolong agama Allah Swt. Dengan kita datangi mereka rangkul mereka ajak mereka dengan mahabbah/kasihsayang untuk taat kepada allah, kita ajak mereka untuk shalat, menghidupkan sunnah dan meninggalkan bid’ah, kita ajak mereka untuk biasa makmurkan mesjid dan menjadi ahli-ahli mesjid bukan ahli-ahli mall dengan memakmurkan mall-mall. Kita ajak mereka berada dalam barisan kokoh dan teratur.

Saudaraku ini bukan berarti saya tidak peduli dengan isu Palestine, bukan berarti saya tidak ada kebencian terhadap tentara Israel setelah apa yang saya saksikan dari setiap kebiadaban mereka. Sayapun menangisi setiap tetesan darah muslimin dipalestine, sungguh! saya juga merasakan hal yang sama seperti apa yang anda rasakan.

“Saudaraku dalam menela’ah persoalan bukan dengan sekedar apa yang baru saja kita lihat dan kemudian kita rasakan. Melainkan apa yang akan kita lihat dan yang akan kita rasakan, maka disitulah kita dapatkan kepahaman.”

Pernah ada yang mengatakan pada saya bahwa usaha dakwah & tabligh hanya melemahkan makna jihad. Dengan menekankan khuruj pada jamaahnya dan lalu mengartikannya sebagai jihad Fii sabilillah. Sungguh ini hanya membuat saya tertawa. Kenapa selalu saja ada orang yang beranggapan bahkan menyimpulkan tanpa pernah menyaksikan…

Saudaraku, marilah kita berada pada suatu kondisi hingga kita akan dapatkan keyakinan sejati(‘ainul yakin). Bukan sekedar menatap kondisi atau mengamatinya, itu hanya akan menimbulkan opini yang tidak pasti. Atau hanya akan membuat kita tertipu oleh cara pandang kita sendiri.

Saudaraku bagaimana pun kondisi di palestine, jamaah ini tetap bergerak, bahkan jamaah ini pun digerakan ke sana. Dan mereka yang baru dari sana mengabarkan tentang reaksi tentara-tentara Israel dengan kedatangan jamaah. Dan mereka katakan “wahai muslim silahkan kalian berdakwah disini, ketahuilah wahai muslim kalian tidak akan pernah bisa menghentikan penderitaan yang terjadi pada umat islam, kalian tak akan bisa menghentikan kami. Kecuali apabila mesjid-mesjid kalian disaat subuh sama dengan mesjid-mesjid kalian di saat shalat jum’at.” Saudaraku bagaimana mungkin kita dapat menyatakan keimanan kita hanya dengan empati dan air mata, sementara amal/perbuatan kita masih menjadi bahan tertawaan serdadu-serdadu seytan.

Saudaraku Khuruj itu artinya “keluar” atau juga diartikan “berangkat”. Coba perhatikan kata seruan yang sering digunakan didalam Alquran ketika ada perintah kepada para utusan-Nya, bukankah digunakan kata tersebut. Misal: Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata: "Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini) sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu" ( surat Al Qashash:20 ) dan masih banyak lagi yang lain. 80 persen isi kandungan Alquran adalah Dakwah. Seluruh kisah meng-interpretasi-kan tentang Dakwah. Jadi “berangkat atau keluar” disini ialah dalam rangka untuk memenuhi suatu kewajiban yang besar(Dakwah) yaitu meninggikan kalimat Allah/tauhid. Karna inti dari pada jihad ialah meninggikan kalimat Laa ilaha illa Allah. Sekali lagi bukannya perang/atraksi fisik sebagai tujuan melainkan perang/atraksi fisik adalah bagian dalam jihad itu sendiri.

Jihad harus mengikuti alur dalam Al-Qura’n. Al-Qur’an tidak turun langsung dalam bentuk kitab tapi ayat per ayat di setiap keadaan. Maka untuk mendapatkannya kita tidak bisa hanya duduk-duduk membacanya atau membahasnya tiap mingguan. Lalu menyimpulkannya berdasarkan nafsu dan pedang, tanpa menghiraukan ijma’ ulama yang menguasai ilmu-ilmunya. Ulama menganjurkan kita “keluar” untuk mendapatkan hakikat dari AlQuran itu sendiri.

Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur'an dengan jihad yang besar.( Al Furqaan:52 )

Saudaraku, saya meyakini bahwa dengan usaha dakwah inilah kita terlatih untuk berkorban, meninggalkan segala kesenangan duniawi dan belajar taat pada Allah,rasul dan amir (pemimpin). Dimana didalam tertib 20 ushul dakwah yang selalu diulang-ulang dalam mudzakarah pada saat kita khuruj, kita harus mentaati amir rombongan selama amir taat kepada Allah dan rasulnya. Dari situlah kami belajar untuk menta’ati amir. Dan pada saat itu pula kami belajar bersabar dan menerima. Dari menghadapi karakter dan emosi yang berbeda, hingga menerima makanan apa saja yang dimasak oleh mereka yang khidmad ( melayani ) walau tidak sesuai selera, kita tak boleh mencelanya. Dan masih banyak lagi hal-hal yang bersifat melatih kesabaran yang pasti akan kita temui saat kita “keluar”. Bayangkan jika keadaan itu berlangsung selama 4bulan. Sungguh keadaan yang monoton dari mesjid kemesjid. Tapi itulah pembelajaran dan hasilnya adalah keyakinan. Hingga akhirnya mereka terlatih untuk siap mati bahkan mereka merindukannya.

Keinginan, juga do’a kami yang paling umum ialah bagaimana Allah swt. matikan Kami dalam Dakwah. Walau kami harus mati terpenggal ketika ber-jaulah (Berkeliling saat silahturahmi mendatangi rumah-rumah kaum muslim ), atau menghadapi kondisi perang di suatu wilayah. Kalau ada yang beranggapan kami lemah.. saya rasa anda atau siapapun tahu orang-orang seperti apa yang ada di dalam Jamaah ini. Diantara mereka ada mantan pembunuh bayaran, jawara dikampungnya, mantan polisi begajulan, koruptor, anak-anak jalanan. Tapi lihat perubahan mereka, ketika mereka rela merendahkan diri mereka didepan kalian! Semua bukan karna diri mereka, semua mereka lakukan karna takut mereka kepada Allah swt. dan pencapaian ridha-Nya yang mereka Harapkan.

Ahlussunnah Wal Jama’ah golongan akhir jaman yang dikehendaki Allah sebagai oposisi fremasonry global…

Itulah kesimpulan yang saya sangat yakini, ketika semakin dalam saya menyelam dalam usaha dakwah dan tabligh. Yang mana Tertib, program dan arahan-arahan didalamnya adalah perlawanan secara perlahan dan pasti terhadap agenda kafirisasi masonic.

Dan dalam usaha ini saya juga dikenalkan dengan apa yang dimaksud ”amal agama secara sempurna” yaitu dengan belajar menghidupkan sunnah selam 24 jam secara keseluruhan. Dari sunnah yang terkecil hingga yang terbesar. Hingga akhirnya saya meyakini dengan pasti sambil memuji kebesaran dan kebenaran zat pencipta. Akan agungnya ketetapan yang ia berikan kepada baginda rasulullah Saw. Sebagai ketentuan hidup ummat yang selamat (islam).

Dalam sunnah saya melihat sebuah tandingan cara hidup dan kebudayaan. Antara islam yang dating dari Allah dan peradaban digital gagasan iblis. Maka dengan cara inilah saya yakin kejayaan akan berkibar. Berjalayah ahlusunnah, mereka adalah orang-orang pilihan Allah. Merekalah yang memperjuangkan, mempertahankan dan yang akan menegakkan kembali panji islam diakhir zaman. Bersiaplah penolong-penolong agama Allah! Hidupkanlah sunnah dan berjamaahlah! Perang kita perang peradaban, peradaban islam yang datang dari Allah melawan peradaban modern gagasan iblis. Siwak vs Fluoride, Gamis vs Jas, Hijab(you can’t see) vs Youcansee, Ta’lim Kitabi vs Ta’lim TV.

Saudaraku kita akan berperang secara teratur bukan tanpa aturan..! sesuai aturan yang diarahkan maseikh(ulama ahli dakwah).

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. ( Ash shaff: 4)

hidup kita adalah dibawah aturan Alqur’an, hadist dan ijma’ ulama. Yaitu ulama mumpuni yang mengamalkan agama secara sempurna ( sunnah/kaffah) dan berada dalam jama’ah.

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Merekalah pemimpin kita yang sebenarnya. Yang tidak menjadikan Dunia sebagai subjek orientasi, melainkan ridha Allah dan akhirat. Semoga anda tidak buta, melainkan jeli dalam melihat. Semoga ridha Allah menyertai kita. Aamiin.

Untuk kesempurnaan maksud-tujuan, dan agar terhindar dari kesia-siaan, kututup ini dengan Do’a Kifarah:

Subhanallah wabihamdihi subhanaka allahumma wabihamdika wa asyhadu allaa ilaaha illla anta astaghfiruka wa atuwbu ilaih. Wassalamualaikum warahmatullah wa barakatuh.

SOURCE : Toobah for The Strangers
Share on Google Plus

About Rizal Palangiran

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar:

  1. masyalloh...
    semoga menjadi asbab hidayah utk semua umat Rasulullah SAW

    BalasHapus
  2. Ajiiib syaikh.....semoga Allah tambahkan hidayah pada kita semua dan umat seluruh alam, amiiin

    BalasHapus

WHAT IS YOUR OPINION?