Jamaah Tabligh Di Mata Eks- Anak Punk



Maulana Zakariya Al-Kandahlawi Rah.a katakan "seseorang berubah bukan karakternya melainkan arah hidupnya.. sebagaimana kerasnya watak Umar R.A dimasa jahiliyah yang tidak berubah saat ia memeluk islam". Namun karakter beliau dalam islam terarah kepada maksud Dakwah, yakni menyeru kepada kebenaran dan kebaikan(Menyeru kpd Tauhid dan Sunnah). Percuma Berkarakter baik kalau tidak di ridha Allah...rite? Disekitar kita banyak lo... Mahatma gandhi juga nice person. Tapi sama-sama kita tahu dia mati tanpa iman(Tauhid), bukan? So..percuma.

Dan saya menyaksikan sendiri kematian seorang rekan yang wataknya super keras dalam urusan agama. Saya pernah merasakan langsung kekerasan wataknya, namun melihat jasadnya bikin saya merinding.. begetar hati saya lihat senyum indah di wajahnya. Bahkan bukan hanya saya dan kalangan karkun saja yang merasakan apa yang saya rasakan.. kebetulan pada saat itu saya duduk di samping kepala almarhum. Dan saya yang membuka penutup wajah beliau apabila ada tamu yang mau melihat wajah beliau. Subhanallah, Allahu akbar, masya Allah.. kalimat itulah yang spontan keluar dari mulut tetangga, kerabat, saudara almarhum, ketika melihat wajah beliau, dan hati saya tak henti-henti bergetar..seorang kerabat(Bukan Karkun) almarhum berujar, “masya Allah saya ingin meninggal seperti ini”.

Masya Allah!
Padahal beliau kan ahli bid’ah karena sering keluar 3 hari, 40 hari, 4 bulan.
Padahal beliau kan juga bodoh, karena baca Alqurannya belum benar.
Padahal beliau kan tegas dan keras dalam dakwah, kadang bicaranya suka menyakitkan menyinggung orang yang dengar. Ko bisa ya orang yang menyaksikan kematiannya terkagum-kagum lantaran melihat jasadnya saja?

Beliau seorang mu’alaf usia 65 tahun, hari-harinya beliau habiskan hanya untuk urusan-urusan Agama, berkhidmat di markas kebun jeruk, silahturahmi di sekitar rumahnya setiap hari, mengadakan musyawarah setiap pagi di masjid dekat rumahnya, dan amalan-amalan lain termasuk menyempurnakan bacaan Alqurannya yang masih berantakan. Ia meninggal di kamarnya dalam keadaan tidur pukul 03.00 dini hari, anaknya berkata “itu waktu ia istiqamah melaksanakan Shalat Tahajjud”. Sebelumnya ia berniat untuk ambil sambutan kerja(Takazza) untuk berkhidmat di markas Masjid Jami' kebun jeruk selama sebulan. Padahal dia baru saja pulang dari 4 bulan jalan kaki dengan tujuan dan waktu keberangkatan yang sama namun beda rombongan Jamaah dengan saya.
Bukankah Allah Swt mencatat niat seseorang, sekalipun ia belum mengamalkannya. Semoga ia mendapat gelar syahid atas niatnya berkhidmat untuk urusan agama.

Jadi ingat kisah Khalid bin Walid R.A yang tetap digelari syuhada sekalipun kematiannya di tempat tidur. Sebab niatnya ingin mati fi sabilillah. Anyway ada kesamaan dgn almarhum ya’ni dalam Riwayat Khalid bin Walid pun hanya baru dapat menghafal 3 surat pendek(Al-Ikhlas,Al-Falaq,Annas)Hayatus Shahabah.
Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa yang berdoa kepada Allah dengan benar untuk mendapatkan mati syahid, maka Allah akan menyampaikannya kedudukan para syuhada walau pun dia mati di atas tempat tidur". (H.R. Muslim)

Saya heran dan kasihan kepada orang yang terprovokasi dalam fitnah mengenai cap bid'ah kepada usaha dakwah ini yang mereka baca dari buku-buku yang telah banyak diedarkan oleh oknum dari golongan(Harokah/Firqah) yang saya anggap memiiliki sentimental, dan memandang Usaha Dakwah ini sebagai Rival terbesarnya. Dan kepada orang-orang yang selalu memandang remeh kepada oknum-oknum dalam usaha dakwah ini dengan menganggap karkun-karkun adalah orang-orang malas dan bodoh, tidak berilmu, tidak ada dalilnya dll. Tidakkah semua telah terbantah..so cari kekurangan dan kesalahan apa lagi? Klo hanya melihat dan menilai karakter Oknum, saya pun memiliki penilaian yg bahkan lebih parah dari mereka.. so ga ada Habis nya kan...
Well.. mereka sibuk berfitnah ria dan asik menilai kelemahan dan keburukan orang lain, tapi disini saya justru semakin betah akan bukti-bukti…

Sementara usaha Dakwah ini semakin meluas seiring penyaringan seleksi tarbiyah mana yang kualitas imannya betul dan mana yang tidak, Mana yang betul-betul mencari ridha Allah Swt serta niat perbaikan diri, dan mana yang ada maksud selain itu, serta mencari kelemahan juga kesalahan orang lain. Mudah-mudahan Allah tetapkan saya selamanya dalam Dakwah ini walupun masih terseyok-seyok, saya sangat mengkwawatirkan diri saya.

Wa'allahu a'lam bissawab..mungkin yang Allah azza wa jalla inginkan kepada kita ialah keberadaan kita dalam kerja dakwah sebagai Da'i(penyeru)... dengan melalui proses tarbiyah dalam kerja dakwah tersebut. Dan yang Allah Swt kehendaki ialah keikhlasan kita(hal ini hanya Allah yang tahu), bukan semata amal-amal kita. Sungguh dalam amal itu ada perangkap setan bro…(Inget Muzakarah 7 tipu daya Setan). Dan jika kita sadari, kita tak luput dan cendrung terjebak dlm perangkap itu.

So, This is my Conclusion, Jika Allah Swt dan Islam ajarannya sesempit yang mereka asumsikan terhadap dakwah ini dan segala perkara bid’ah yang mereka fitnahkan… lebih baik saya menyembah ibu saya yang super bijaksana.

Selamat Jalan Pa Ikhsan...Semoga Allah memaafkan saya atas prasangka dan Asumsi negative saya terhadap bapak waktu itu. Dan semoga tidak ada lagi beban bagi Bapak di akhirat kelak, sebab ketersinggungan saya.
Wassalam…

djsknight
Share on Google Plus

About Rizal Palangiran

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

3 komentar:

  1. subhanallah...semoga kita semua diberikan rahmat oleh Allah SWT..amiin

    BalasHapus
  2. Allahu akbar.,saya sudah hampir nangis rasanya.....

    BalasHapus
  3. ana jg lama banget tdk aktif...tapi selalu ada kerinduan untuk bisa aktif lg

    BalasHapus

WHAT IS YOUR OPINION?