Erase the false Label! You’re a Rebel! PART 1


Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka, tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.
(QS. 23:71)

Awalnya saya ragu apakah harus menulis ini atau tidak, tapi berhubung masih ada saja teman-teman yang menanyakan “sikap fatal” saya(dalam perspektif mereka) untuk tidak lagi exist di dunia UnderGround dan melepas label “Skinhead”, sebuah kebanggan palsu dihati saya. Terlepas itu pertanyaan basa-basi atau benar-benar ingin tahu(hehehe.. siapa saya!?), Kadang saya mencoba memaklumi berbagai anggapan-anggapan yang muncul, lantaran bedanya kepahaman antara saya dan mereka. Hingga timbul kesadaran dalam lamunan sesaat, saat ta’lim harian di masjid, “apalah artinya bersikap tanpa memberi penjelasan, seperti menulis kitab “sarah” tanpa keterangan, tentu membingungkan”. Maka dengan tulisan ini mudah-mudahan tidak ada lagi yang bertanya-tanya dengan ketetapan sikap saya sekarang. (Untuk Keke dan Bondan, sekali lagi maaf atas keputusan saya untuk tidak melanjutkan proses recording dan meninggalkan semua-nya, heart you Bro…)



Dulu saya pernah katakan, "memang ada mantan anak punk/Skinhead?" untuk mengejek
teman-teman yang telah berkerja di kantoran, dengan life stylenya yang drastis berubah elegan. Lalu dengan angkuhnya memandang kami dengan cara pandang yang merendahkan. Seolah-olah ingin menunjukan kepada kami bahwa mereka kemarin telah salah dalam mengikuti pergaulan. Inilah alasan kenapa saya jengkel dan mengejek mereka. Bukan lantaran iri dan memang tidak mungkin bisa tampil “elegan” seperti mereka. Padahal tidak ada permasalahan pada tempat dan dimanapun mereka berkerja, dengan idealisme Skinhead atau Punk yang mereka anut.

Namun letak kejengkelannya ialah pada kekeliruan mereka dalam mempelajari subkultur ini. Waktu itu (dengan minimnya kepahaman tentang Islam, dan kebutaan perihal fakta konspirasi yang meng-create Sub-Kultur Jalanan), bagi saya Subkultur Skinhead adalah bentuk kejujuruan yang muncul dari kesenjangan kelas dalam peradaban dunia modern. Sebuah sikap perlawanan nyata dan sadar terhadap masyarakat Majemuk, Borjuis-Kapitalisme, despotik, tirani dan media Mainstream. Yang umumnya dilakukan kaum muda dan kelas bawah, sejak tahun 60an di Eropa, Amerika hingga meluas dan berkembang, sampai sekarang masih bertahan melewati berbagai arus di negeri kita. Berdasarkan alasan inilah saya sangat bangga sekali pernah menjadi bagian dalam subkultur unik tersebut. Figur Skinhead, sangat merepresentasikan jati diri saya yang bebas dan membangkang. Tempat yang tepat bagi watak liar saya, waktu itu.
(“Selamat tinggal Jati diri ku-Lupakan Aku Akhiri siksa mu”-Outcast; Akhiri Aku)

Lain hal sekarang, jika punk atau Skinhead masih dianggap sebagai simbol pemberontakan, bukan ajang gagah-gagahannya kaum hedonis ber-dresscoat idealis. Jika Punk atau Skinhead masih dianggap “budaya perlawanan” terhadap Borjuis-kapitalis, bukan berakhir dengan mencari kedamaian pikiran (Comfort Zone) agar tetap eksis dan diterima oleh pecundang-pecundang komunitas. Tentunya masih ada sedikit bangga yang tersisa pada kebanggan palsu lagi utopia tersebut, dalam diri ini.

Namun untuk apa merasa bangga dengan sebutan Punk atau Skinhead kalau ternyata pada akhirnya sama saja dengan anak-anak gaul yang sok-sok kritis, padahal pemuja selebritis. Baik selebritis D.I.Y maupun Selebritis Mainstream! Sama saja, toh? Apakah ini bentuk sebuah kekecewaan? Bukan, ini adalah bentuk kesadaran dari ketidaknyamanan persepektif. Dan kejanggalan-kejanggalan yang saya rasakan dalam mengamati gelagat-gelagat rancu alur eksistensi yang tidak memiliki arah. Ooo.. my brotha! Open up your eyes we are Victim Of Idolatrous agenda, a target of lucifer’s effort! Itu jika anda mempercayai bahwa iblis dan hal-hal yang gaib itu ada, jika tidak percaya, dan berusaha kritis dengan bertingkah sok logis, terserah! Silahkan tinggalkan saja jurnal saya ini. Karena disini saya akan selalu mengaitkan permasalahan ini dengan iblis dan Konspirasinya(The Illuminati). Anggap ini Hoax, namum Kebenaran Mutlak yang tak bosan menyampaikan pada Hati kalian, tidak akan dapat tertolak dan terbantahkan kawan.

You're a Rebel!

“When there's nowhere left to run No more battles can be won -You're a Rebel!
Stands out there with his pride And fights with no one on his side -You're a Rebel!

You're a Rebel but not a winner -You're a fighter and now you're bloody...
You're a Rebel but not a winner - You're a fighter but now you're beaten…”



Sebuah Quotasi lirik; You’re A Rebel oleh Sab Grey “Iron Cross” diatas telah melahirkan benih-benih semangat sebagai asas pemberontakan dalam jiwa muda saya. Ya, walau berawal terhadap hal apapun yang tidak terarah dengan pasti, hingga mulai kepada hal yang lebih terarah dan pasti, seperti sekarang. Sejujurnya banyak ucapan terimakasih yang semestinya saya berikan kepada kebanggan lama yang pernah memiliki andil besar dalam pertumbuhan jiwa muda saya. Jalanan, Scenes, Gigs, Zine, Fellas, Pride, Bands, sosok-sosok yang telah mengispirasi hidup saya. Sab Grey “Iron Cross(DC)", Dr. Know and Darryl Jennifer “Bad Brains(DC)", Tommy Rat “The Psychos(DC)”(Tommy Rat, he was a pioneer of New York Hardcore, Roger miret spoke on N.Y.H.C Documentary), Harley and Jhon joshep “Cromags”, Raybeez “Warzone”(NY), Elgin Nathan James “Wricking Crew(BOSTON)", Steve Ignorant“ The Crass”, Roddy Moreno “The Oppressed(UK)” Jimmy Pursuey ‘Sham 69(UK)" dan -terakhir ini bukan berarti saya Fasis-rasis- Ian Stuart Donaldson “SkrewDriver(UK)".

Siapa yang tidak mengenal mereka, para perintis dan pelopor perkembangan komunitas Hardcore, Punk, Skinhead terbesar disetiap Scenenya. Walau saling bertolak belakang karakter mereka masing-masing, namun perpaduan itulah yang disukai jiwa muda saya, Mereka adalah pion-pion hebat Iluminati dalam Subkultur Underground. Dari mereka, dan semua hal itulah saya melalui proses, belajar arti bertahan dan melawan, arogan dan menawan, sinis dan kritis, berkembang dan semakin membangkang, menerima dan menghargai, tumbuh dan dewasa(walau tidak pernah, “merasa” dan “dipandang” dewasa). Segala puji bagi Allah Swt, anehnya saya tidak bisa menelannya mentah-mentah(walau sudah berusaha), mungkin karena sisi ketimuran dan dogma yang ada dalam diri saya terlalu hebat melawan kuatnya infiltrasi paham barat tersebut, agar tidak sampai marasuk dan merusak jiwa saya sepenuhnya.

Tidak ada lagi istilah PUNK atau SKINHEAD dalam kamus hidup saya sekarang. Saya telah -dengan kebanggaan sejati- menghapus label atau istilah itu. Dan kini label itu telah tergantikan dengan sebutan "Muslim", inilah label aslinya, dan Muhammad Saw adalah Iconnya, idola sepenuhnya. Dialah Pemberontak sejati itu, sosok Anti Kemapanan Sesungguhnya. “Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang “muslim” dari dahulu” (QS. Al-Hajj : 78 ) Yeah.. bukan lagi Steve Ignorant-nya The CRASS(UK), Jimmy Pursey-nya Sham69(UK), dan Jello Biafra-nya Dead Kennedys(USA) dari kalangan anak Punk ataupun Sab Grey-nya Iron Cross(USA), dan RayBeez-nya Warzone(USA) yang mewakili Kaum Skinhead dan Hardcore Kids. Mungkin saya adalah penjelmaan dari lyricnya The Crass "Punk Is Dead" Itu. Celoteh "Punk Is Dead" ini pun sempat keluar dari mulut pedas Bruce Loose-nya 'Flipper" saat interview di sesi terakhir "American Hardcore", terlepas dari maksud sebenarnya Zander Scholls"Cirkle Jerks" menyempurnakan, "Its Over, a long time ago, is over, okey.. go home!" Agak sedikit berlebihan dan menantang mungkin, jika saya menganggap mereka yang masih bertahan dalam komunitas adalah mereka yang terobsesi dengan “nama dan populeritas”. Saya tidak suka berbasa-basi, kenyataan ini sulit terbantahkan bukan? oleh kemurnian hati dan akal sehat yang jujur! Bahkan statemen Punk Not Dead yang di usung Wattie Buchan itu pun akan berakhir tragis seiring menjelang punahnya nama Exploited itu sendiri, tergantikan dengan statemen-statemen baru dan band-band baru yang lebih “sensasional”.

Kita akan selalu berkutat dalam permasalahan itu-itu saja kawan! Inilah yang saya rasakan, terjebak dalam labirin yang tidak pernah pasti! Saya tidak akan menyalahkan apa dan siapapun, karena saya lah yang memilih jalan itu. Selalu ada seruan tegas di hati saya, berkata; “Hey.. berontaklah dari kepalsuan itu, jika memang kamu seorang pemberontak! Terimalah kenyataan, bahwa perlawanan itu tidak nyata! Keraslah terhadap dirimu sendiri dan bebaskan ia dari kebanggaan palsu yang kamu pertahankan!” Erase the false, label! You are a Rebel! (Terbutakan, kini kudapat melihat, tentukan pilihan pada arah yang tepat – Outcast; Akhiri Aku)

Saudaraku…
Kita tidak akan pernah bisa menghindar dari upaya iblis, untuk selalu mendatangkan ke-aku-an pada diri kita. Kondisi dalam setiap komunitas yang tidak terarah(indiscipline life) oleh norma-norma agama, akan selalu menjadi sasaran mudah tipu daya iblis guna merubah kita menjadi manusia individualis-selfish. Pribadi inilah yang mendorong kita agar selalu tampil, mengharapkan nama dan populeritas itu. Hahaha.. maka tertawalah Iblis, menikmati seteguk anggur keberhasilannya.


Hegemoni Iblis Dalam Subkultur(Jalanan)
Kenyataan lain yang saya sadari belakangan adalah, bahwa keberadaan kami telah di agendakan oleh Zionist-Illuminati. Eksistensi kami adalah salah satu diantara banyaknya sub-budaya dan komunitas yang sengaja di cipta dan di hadirkan oleh kaum mason, untuk mengikis norma subtansi agama -khususnya Islam-, pada kaum muda, kaum penggerak. Sebagai salah satu upaya mewujudkan maksud mereka membangun tatanan dunia baru tanpa agama, berlandaskan Cinta Hidup dan Kebebasan(3L; Love, Life, Liberty), sebagaimana yang sering kami usung dan perjuangkan. Sehingga wajar kehadiran dan keberadaan kami menjadi “momok” yang mengkhawatirkan bagi kaum Puritan yakni ulama-ulama dan pejuang-pejuang islam mumpuni yang mengharapkan tegaknya syariat dan amal-amal Sunnah di hidupkan..

(Protokol Zion Ke- 17: “kita telah lama menjaga dengan hati-hati upaya mendeskriditkan para rohaniawan non yahudi dalam rangka menghancurkan misi mereka, yang pada saat ini dapat secara serius menghalangi missi kita. Pengaruh mereka(Ulama) atas masyarakat mereka berkurang dari hari-kehari. Kebebasan hati nurani yang bebas dari paham agama telah dikumandangkan dimana-mana. Tinggal masalah waktu agama-agama itu kan bertumbangan.”)

Sungguh telah menjadi bagian daripada agenda konspirasi gila Zionist(The Lunatics of Zion), menciptakan idola-idola agar dituhankan. Hingga kehebatan Muhammad Saw. dan para Sahabat R. Hum. Yang luar biasa, terkesampingkan hingga ditiadakan. Agenda ini telah terwujud kawan, dan jiwa-jiwa kita adalah “umpan” yang mudah bagi mereka.(Becouse you're young You're Easy bait- Raybeez of Warzone) untuk memancing datangnya, ke-ridha-an Iblis. Ini adalah bagian, dari maksud persyaratan conspiratorial(secret Society agendas). Mungkin perlu kita cermati dan kaitkan, bagaimana berlangsungnya upacara kremasi, penggal kepala, yang dilakukan kaum pagan dalam setiap peradaban, hingga sekarang dilakukan kaum neo pagan; Bohemian Club, Skull & Bones, Fremasonry Dll. Bukankah semua korban kebanyakan anak muda, maka secara symbolis tradisi penumbalan yang dilakukan kaum neo pagan bukan hanya memenggal kepala dan membakar jasad anak-anak muda, melainkan memenggal dan melenyapkan akidah kaum muda.

Dengan kesadaran yang Nyata dan Fakta, Konspirasi Iblis telah meng-agenda-kan tokoh-tokoh Punk atau Skinhead yang notabene adalah Jewish, Agnostis, Nihilis-Atheis dan Satanis, untuk dijadikan pujaan dan bahkan di tuhankan oleh penggemar dari kalangannya. Seperti, Ozzy Osborne(Black Sabath), Jhon Lennon(The Beatlles), Tommy Page(Led Zeppelin), AC/DC, dalam genre Rock. The Last Poet, Public Enemy, Dr. Dre, Ice-T, N.W.A, Tupac Shakur dengan rivalnya Notorious B.I.G a.ka. Biggie Small, Juga Beastie Boys, Necro, Shot Blocker dan Danny Diablo dari genre Gangsta ‘n’ Hardcore Rap. Mungkin dari jenis musik Rap dan Hip-Hop, artis yang popular dimasyarakat adalah Eminem dan Jay-Z. Dalam hal ini sedikit sekali fans-fans mereka yang mau peduli tentang keterlibatan mereka dengan Illuminati, dan ritual akultisme dibalik aksi panggung mereka, luar biasanya justru itu dianggap trend yang keren.



Saudaraku bukan lagi dalam genre Rock Konspirasi Iblis menginvasi jiwa-jiwa muda melainkan dengan musik rap. Bahkan Ini telah berlangsung lama. Seorang Demonologist sekaligus pemimpin The Disciples of Mighty Satan cult, David Birnbaum mengatakan:

"After an unholy communion with the Prince of Darkness, Satan asked me to announce that rock, since it has lost its rebellious edge, will no longer be considered 'the Devil's music.' From this day forth, that distinction will be held by rap music."

"Setelah sebuah pertemuan terlarang dengan pangeran kegelapan, satan memintaku untuk mengumumkan bahwa musik rock, setelah ia kehilangan sisi pemberontakannya, tidak akan dianggap sebagai “Music Setan” lagi. Sejak hari ini hingga seterusnya, kehormatan itu akan di pegang oleh music Rap.”
("music Is the work of satan" " Musik adalah kerja/perngkap setan"

-Pope Benedict XVI dalam bukunya, Jhon Paul II, My Beloved Predecessor)



Wajar bila timbul kecurigaan, terhadap “alasan, pembenaran” sebab diterima dan masuknya unsur Rap dalam genre Hardcore dan Oi!, menimbang unsur dan atribut setan yang kental pada personaliti Danny Diablo a.k.a Lord ezec Skarhead. Bukan saja dia seorang yahudi, cara berpakaian, lirik dan symbol-symbol pagan yang sering ia kenakan dalam performance show nya pun seolah berupaya menjelaskan kepada kita akan keterlibatannya dalam “Music Setan”. Setelah sebelumnya berhasil menyusup dan menyatu dengan Reggae dan Ska, yang mana rata-rata kebanyakan pionirnya adalah Jewish.
Desmond Decker, Bob Marley, Petter Tosh, King Django's, Matisyahu(ortodox Jewish Reggae rap star). http://www.irielion.com/israel/jewishreggae.html



Mark Of the beast
-nya Petter Tosh, Exodus-nya Bob marley, What I'm Fighting For-nya Matisyahu, adalah judul lagu yang lyricnya cukup menjelaskan kepada kita, mengenai eksistensi mereka yang terasosiasi dengan Zionisme.

Secara langsung dan tidak langsung selebritis-selebritis itu telah dituhankan oleh pengagumnya, bahkan banyak yang sampai “bunuh diri” oleh pengaruh lirik-lirik mereka.

Bunuh diri disinipun bisa ditafsirkan sebagai “membunuh keyakinan” terhadap dogma agama yang ada pada diri seseorang.
Sayangnya banyak yang tidak mengetahui keterlibatan dan Afiliasi sebagian dari artis-artis Mainstream dan D.I.Y dalam Gereja setan yang didirikan oleh Anton Lavey. Yang mana kegiatan sesat mereka terhubung kepada Aliester Crowley dan Freemasonry-nya.



Secara sadar maupun tidak sadar, Eksistensi Subkultur bukanlah kebetulan, mereka dihadirkan. Konflik, polemik, kekacaun dalam Subkultur jalanan adalah gagasan Konspirasi Iblis. Seperti yang telah kita ketahui dalam protocol, Zion. Zionis tidak pernah peduli dengan agama, ras, warna dan ideologi. Bergantung pada situasi, merekalah yang memainkan kondisi. Ia dipihak Fasis dan non Fasis(Antifa), Rasis dan non Rasis(Sharp).

Dari dahulu hingga sekarang. Ingat "Gang konflik" di New York?Antara "The Dead Rabbit Vs Bowery Boys" pertarungan wilayah yang di latar belakangi kelas sosial dan sentimen ras, modus khas The Illuminati System. Bahkan banyak pengamat yang menghubungkan KKK- Fascist Bonehead(Rasis-Fasis Skinhead) dengan Freemasonry melalui Knight Templar.

Mereka juga lah yang membentuk Egin Nathan James menjadi beringas dengan F.S.U, Militan Sraight Edge-nya. DMS Crew(East Coast Hardcore) dengan Thug life-nya. Menyulut Kebengisan dan kekerasan aksi tikam-menikam oleh gang-gang remaja belasan tahun di Glasgow Skotlandia. Merekalah aktor “bisnis kotor” kejahatan ras, Drugs, dan munculnya gang-gang beringas di jalanan dan penjara. Simbol dan Isyarat tangan (El-Diablo hand gesture) Mara Salvarucha(Ms-13) serta sindikat tato nazi-pagan dan aksi brutal, pembantaian sadis yang di lakukan Michael Thompson pemimpin Aryan Brotherhood, adalah mewakili fakta sekaligus salah satu bukti indikasi yang menghubungkan mereka dengan illuminati.

Ia dipihak “kiri” dan “kanan”, Illuminati membentuk moral tanpa agama, sekaligus menciptakan amoral dalam agama, agenda mereka adalah system yang menggaduh, tidak lain yang mereka harapkan adalah ketakutan, depresi, kerusuhan, kehancuran pada Goyim(Gentile; non Yahudi). Perjanjian kecil, Soferim 15, Kaidah 10, “ inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, “Bahkan Orang Kafir yang baik sekalipun seluruhnya harus di bunuh”. Rabbi Yitzak Ginsburg menyatakan, “kita harus mengakui darah seorang yahudi dan darah orang “Goyyim” tidaklah sama”. (Z.A. Maulani; Zionisme: gerakan Menaklukan Dunia bab Talmud kitab suci kaum Qabbalis Yahudi)

Zionis menguasai bisnis dan industri, mereka melakukan banyak cara untuk kaya dan menaklukan. Industri musik, lifestyle, adalah diantaranya. Bahkan mereka akan rela membuang “project menguntungkannya”, jika tidak dapat mempromosikan Perang, depresi, dan kebencian. Tapi maksud sebenar-benarnya agenda iblis ialah, secara garis besar membuat manusia tidak yakin terhadap islam dan ajarannya yakni pola hidup Muhammad saw. Berpaling kepada kebanggaan lain. Kepada gaya hidup yang diarahkan Iluminati. Hingga kita mati dalam kebanggaan palsu itu.

SOURCE : DJSKNIGHT
Share on Google Plus

About Rizal Palangiran

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum wr wb

    perkenalkan saya Irsyad , saya ini penikmat musik reggae, ya bisa dblang fanatik juga, nah apakah untk mnjadi muslim yg benar saya harus menghilang dri itu semua yg jelas tidak mudah? atau saya tetap bisa menjadi muslim yg benar mskipun suka reggae? kalau iya, seperti apa? dan dmana batasan kita untuk mnyukai sesuatu ( misal tadi itu misik) ?? mohon sarannya hehe soalnya saya mau dijadikan gitaris band reggae jadi sblum trlanjur hehe, trimakasih sblumnya :D

    wassalamu'alaikum wr wb

    BalasHapus

WHAT IS YOUR OPINION?